Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jembatan Situ Gunung

Ikon Baru di Kabupaten Sukabumi

Foto : FOTO-FOTO: KORAN JAKARTA/TEGUH RAHARDJO
A   A   A   Pengaturan Font

Sekarang ini ada tempat baru yang sedang nge-hits di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Namanya Jembatan Situ Gunung. Jembatan ini semakin terkenal karena lokasinya yang cukup ekstrem untuk dinikmati. Jembatan gantung ini menjadi pesona baru di kota yang juga dikenal sebagai penghasil kue moci ini.

Jembatan Situ Gunung memang kini sudah menjadi lokasi wisata warga lokal untuk menghabiskan akhir pekan. Lokasinya berada di area kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Jembatan gantung ini diklaim sebagai jembatan gantung terpanjang di Jawa Barat. Jembatan yang membentang di atas hutan ini menghubungkan kawasan Situ Gunung ke kawasan Curug Sawer.

Lokasi jembatan gantung tidak begitu jauh dari Polsek Cisaat diantara Jalan Raya Sukaraja - Sukabumi dari arah Bogor. Lokasi ini semakin ramai, bahkan harus mengantre untuk bisa melintasi jembatan tersebut. Ramainya pengunjung karena biaya tiket masuknya juga lumayan murah, cukup puas untuk berfoto di ketinggian ekstrem.

Tiket masuk hanya 27.500 rupiah untuk masuk ke jembatan. Jika Anda datang dengan menggunakan motor akan dikenai biaya parkir tiga ribu rupiah, dan mobil lima ribu rupiah.

Jika ingin berlama-lama, pengelola juga menyediakan lahan untuk camping di mana bisa menyewa tenda yang disediakan. Tarifnya sekitar 35 ribu rupiah. Camping dilakukan tidak jauh dari Situ Gunung atau danau yang ada di bawah jembatan.

Selain jembatan gantung yang panjang dan ekstrem, pengelola juga menyediakan aksi ektrem lainnya seperti flying fox dan berperahu mengelilingi danau yang hijau. Tidak usah khawatir, sebab kawasan ikonik terbaru di Kabupaten Sukabumi ini sudah dilengkapi dengan fasilitas standar lokasi wisata. Seperti parkir luas, toilet, kamar mandi, warung makan yang ada di sekitarnya dan fasilitas pendukung lainnya. tgh/R-1

Biaya 4 Miliar Rupiah

Sampai di ujung jembatan, Anda akan disambut dnegan pemandangan air terjun kecil atau curug. Tentunya rasa berdebar berjalan di atas jembatan bisa dinetralisir dengan pemandangan yang menakjubkan.

Untuk diketahui, beberapa hal harus menjadi perhatian bagi Anda saat sedang berada di atas jembatan yakni tidak boleh berlarian atau bercanda. Bukan karena aturan pamali atau larangan warga setempat agar tidak gegabah dan sombong selama berwisata, namun dengan pergerakan seperti berlari, akan membuat jembatan bergoyang kencang.

Tentu saja tidak boleh meloncat-loncat bahkan melempar benda dari atas jembatan, dalam bentuk apapun ketika menyebrang. Untuk menyeberangi jembatan diperlukan waktu sekitar 10 menit saja. Namun meski singkat, hembusan angin yang kadang menggoyangkan jembatan cukup membuat kaget. Pengunjung bisa saja berfoto selfie di atas atau di bagian tengah jembatan, namun tidak boleh berlama-lama, apalagi jika banyak yang sudah mengantre.

Sebagai jembatan terpanjang yang ada di Indonesia, tentu biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Untuk membangunnya dana yang dikeluarkan tercatat sebanyak empat miliar rupiah. Namun hal itu sepadan karena dengan adanya jembatan ini, akan semakin menarik minat wisatawan untuk terus datang. Para wisatawan juga bisa merasakan sensasi menyeberang di ketinggian yang tak biasa itu.

Nah, jika ingin mencoba menikmati sensasi menyeberang jembatan gantung terpanjang itu, akhir pekan ini mungkin Anda bisa menjadwalkannya. Bisa bermalam di camping ground atau mencari hotel di sekitar Kota Sukabumi.tgh/R-1

Diklaim Terpanjang di Asia

Jembatan gantung yang kini menjadi terkenal bahkan viral di media sosial ini diklaim sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia.

Untuk diketahui, jembatan gantung itu memiliki panjang mencapai 250 meter dengan lebar kurang dari 2 meter. Jembatan itu tergantung di ketinggian lebih dari 150 meter di atas tanah, atau tepatnya di atas pepohonan kayu keras di bawahnya. Lantai jembatan terbuat dari lempengan kayu. Menurut pengelola, jembatan memiliki kemampuan hingga mencapai berat 70 ton beban di atasnya.

Saat liburan Lebaran beberapa waktu lalu, jembatan gantung ini pun menjadi salah satu tujuan masyarakat Sukabumi dan Jawa Barat untuk dikunjungi. Apalagi kalau bukan untuk berswafoto.

Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, jembatan gantung tersebut menarik perhatian karena saat melintasinya, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan yang indah. Tapi karena tinggi dan panjang, goyangannya sangat terasa saat melintasi jembatan tersebut.

Para wisatawan sengaja datang bukan hanya sekedar menikmati pesona hutan damar yang berada di areal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Namun juga ingin menguji nyali untuk berjalan di atas jembatan gantung berplat tali baja tersebut. Jadi ada sensasi tersendiri, menaikan adrenalin.

Meski demikian, pengunjung akan tetap aman, karena di kanan dan kiri jembatan gantung itu dibatasi dengan jaring pengaman yang kokoh. Selain itu, ada pembatasan jumlah pengunjung yang boleh melintasi dalam satu waktu yang sama.

Maksimal hanya boleh 40 orang yang berada di atas jembatan tersebut. Ada petugas yang menjaga di titik awal dan ujung jembatan untuk mengatur dan selalu mengingatkan pengunjung agar tidak berlama -lama. Lebar jembatan sekitar dua meteran, sementara di kanan kiri, tali atau sling dapat menjadi sebagai pegangan. Tidak perlu khawatir karena dikanan dan kiri jembatan dilindungi dengan ram kawat setinggi sekitar satu meter.

Selain suguhan pemandangan yang masih alami di salah satu hujan tropis pegunungan dataran tinggi tersisa ini, para wisatawan juga akan diajak untuk menuju ke Curug Sawer. Curug Sawer ini sebenarnya menjadi tujuan akhir dari jembatan gantung tersebut. Curug berada di aliran Sungai Cigunung dan bermuara Danau Situ Gunung. Sehingga jembatan gantung ini pun dinamakan Jembatan Gantung Situ Gunung. tgh/R-1

Komentar

Komentar
()

Top