IKN Nusantara Didesain Siap Hadapi Pandemi
Arsip. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2/2021).
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara didesain untuk siap menghadapi pandemi jika kemungkinan terjadi di masa mendatang.
"Desain IKN Nusantara mengambil berbagai pelajaran dari pandemi Covid-19, kota yang tidak saja hijau, sehat, dan berteknologi tinggi, tapi sekaligus siap menghadapi pandemi," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/3).
Menurut Budi, bila segelintir orang memandang IKN belum saatnya dibangun karena sedang pandemi, tetapi justru inilah saatnya Indonesia membangun IKN sebagai contoh kota yang tangguh menghadapi pandemi.
Dalam dua tahun terakhir, berbagai literatur tentang pandemic resilient cities banyak dipublikasikan, karena dipandang sebagai salah satu tantangan masa depan dunia. Budi menjelaskan desain kota yang tangguh terhadap bencana dan wabah akan melengkapi sistem ketahanan nasional dalam bidang kesehatan.
Selain itu, tambah Budi, pembangunan dan pengembangan kemandirian produksi vaksin, obat-obatan, dan peralatan serta memperkuat surveillances system, forecasting & analytics sebagai bagian dari pengembangan medical intelligence.
"Kemampuan sebuah bangsa untuk survive ditentukan oleh kemampuannya mengambil pelajaran dari setiap tragedi. Apakah kita akan mengabaikan begitu saja Covid-19, padahal telah tercatat sebagai peristiwa yang paling mengubah dunia secara merata sejauh ini," kata Budi.
Pemerintah terus memperlonggar restriksi sosial, termasuk mencabut larangan mudik untuk Lebaran tahun 2022, karantina bagi pendatang luar negeri juga sudah dihilangkan. Indonesia mengikuti langkah banyak negara, memilih hidup berdampingan dengan virus korona.
"Indonesia menjalankan skenario menuju transisi pandemi menjadi endemi, alias hidup normal baru," ujar Budi.
Kebiasaan Baru
Budi menjelaskan hidup di era normal-baru berarti mengadopsi praktik mitigasi risiko penyebaran virus sebagai kebiasaan atau etika sosial baru. Rutin vaksin, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, harus dipandang sebagai wujud tenggang rasa dan tanggung jawab sosial menjaga diri dan orang lain dari paparan virus.
"Pertama, endemi yang tidak termitigasi bisa kembali berubah menjadi pandemi. Kedua, kajian para pakar menyimpulkan, Covid-19 tidak akan menjadi pandemi. Terakhir, gaya hidup manusia, cara mereka memperlakukan alam, serta dampak perubahan iklim yang semakin terasa, sangat rentan memicu munculnya virus atau biopatogen lain yang sewaktu-waktu bisa merebak menjadi pandemi berikutnya," jelas Budi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menginginkan ada ruang yang disediakan untuk berdiskusi bersama Badan Otorita (IKN Nusantara menyangkut kejelasan status berbagai sektor di Kecamatan Sepaku yang masuk kawasan inti IKN baru itu.
Pelaksana Tugas Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam Pongrewa di Penajam, Jumat, mengatakan idealnya ada ruang diskusi dengan Badan Otorita IKN Nusantara, terutama mengenai Undang-Udang Ibu Kota Negara yang telah disahkan dan peraturan turunannya.
Adanya ruang yang disediakan untuk berdiskusi menyangkut IKN, agar Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dapat mempersiapkan semua yang diperlukan untuk menyinergikan kebijakan dengan rencana pemindahan IKN Indonesia tersebut.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara ingin mendiskusikan kepentingan kabupaten yang terakomodasi dalam rencana pemindahan IKN ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur, termasuk kepastian aset daerah yang masuk wilayah IKN Nusantara.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya