IKN Gunakan Hidrogen Hijau untuk Tekan Emisi Karbon
ENIYA LISTIANI Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konversi dan konservasi BRIN - Bappenas juga sudah menyebutkan energi transmisi kita sudah dipertimbangan mengadopsi energi hijau terbarukan termasuk di IKN sebesar 20 persen pada 2038.
Penggunaan hidrogen hijau di IKN merupakan salah satu upaya mencapai target nol emisi karbon pada 2060.
JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) berencana menggunakan hidrogen hijau sebesar 20 persen pada tahun 2038. Penggunaan hidrogen hijau di IKN merupakan salah satu upaya mencapai target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.
"Bappenas juga sudah menyebutkan energi transmisi kita sudah dipertimbangan mengadopsi energi hijau terbarukan termasuk di IKN sebesar 20 persen pada 2038," kata peneliti ahli utama Pusat Riset Konversi dan konservasi BRIN, Eniya Listiani, dalam webinar: Clean Energy dalam Mendukung Program Rendah Karbon, di Jakarta, Selasa (17/10).
Seperti dikutip dari Antara, Eniya mengatakan dengan rencana tersebut maka nantinya energi yang digunakan di berbagai sektor di IKN menggunakan energi nonkarbon termasuk hidrogen.
"Ibaratnya gasnya kalau sekarang pakai natural gas itu semua diganti ke hidrogen, semua yang dibakar semua yang dipakai untuk gas juga diganti hidrogen," ujarnya.
Eniya menilai hidrogen hijau sangat penting diimplementasikan karena mampu menekan emisi karbon dari sektor industri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya