
IKN Diisukan Banjir, OIKN Minta Masyarakat Tak Mudah Terhasut Kabar Bohong
Suasana di KIPP Kota Nusantara, ibu kota Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Foto: ANTARAPENAJAM PASER UTARA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengingatkan masyarakat Indonesia tidak mudah terhasut kabar bohong mengenai Kota Nusantara, telusuri terlebih dahulu kebenaran informasi yang beredar di media sosial menyangkut ibu kota masa depan Indonesia itu.
"Masyarakat agar tidak mudah termakan isi video, berita palsu dan bohong yang disebar melalui grup percakapan tertentu memakai narasi membangkitkan emosi seseorang," ujar Staf Khusus Kepala OIKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kamis.
OIKN mengingatkan masyarakat hal itu terkait beredar video yang berisikan banjir di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Informasi dalam video yang beredar dan menyebutkan terjadi banjir di Istana Negara di KIPP Kota Nusantara tersebut, menurut dia, tidak benar. "Jadi, sekali lagi tidak benar informasi seperti disebutkan dalam video yang beredar itu," ujar Troy.
OIKN menyesalkan penyebaran konten yang menyampaikan hoaks yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab di tengah percepatan.pembangunan ibu kota Indonesia.
"Kami hargai kebebasan berekspresi, tapi semua memiliki tanggung jawab moral dan budi pekerti luhur tidak membuat kebingungan dan keresahan masyarakat," katanya.
Publik atau masyarakat, lanjut dia, diharapkan melakukan pengecekan langsung padasumber resmi menyangkut informasi Kota Nusantara, melalui laman resmi OIKN (www.ikn.go.id), atau media sosial @ikn._id atau @OIKN_IKN dan @investnusantara.
Ia mengatakan masyarakat harus bijak sebagai pengguna media sosial untuk menelusuri terlebih dahulu kebenaran informasi yang beredar. Adapun beberapa langkah mencegah peredaran berita bohong di media sosial yakni dengan dengan gunakan rumus ABC.
Amati isi beritanya, perhatikan gambar atau videonya akan kelihatan gambar atau video tempelan atau bukan dan kalau sudah melenceng kemungkinan besar itu bohong, kata Troy.
Kemudian, Baca atau lihat sampai habis informasi dari awal sampai akhir ada kejanggalan atau tidak. Selanjutnya, Cek sumber informasi. Kalau tidak ada sumber resmi seperti dari pemerintah pusat atau OIKN, kata dia, sudah dipastikan tidak sesuai alias berita bohong.
Ia berharap jangan ada lagi menyebarkan berita bohong karena ada konsekuensi hukum dan masyarakat diimbau bijak menilik dan memilah semua informasi yang ada di media sosial.
Troy mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan literasi digital.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 4 KAI Daop 6 Menggandeng Kejaksaan untuk Menyelamatkan Aset Negara di Sleman
- 5 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
Berita Terkini
-
Wali Kota Jayapura Mengajak Warga Menjaga Toleransi Selama Bulan Ramadan
-
Tegas, Menhub Larang Bus Tak Laik Jalan untuk Beroperasi
-
Hana Bank Perluas Pilihan Investasi Reksa Dana Bersama PT BNP Paribas AM
-
ASDP Kasih Diskon Nih, Layanan Express Merak-Bakauheni saat Arus Mudik Lebaran Ada Potongan hingga 36%
-
Sekolah Swasta Gratis di Kawasan Kumuh Dibahas Pansus DPRD DKI