
IHSG Terkoreksi 7,83% Sepekan Ini
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung terkoreksi cukup dalam sepekan ini, berbalik dari kinerja positif oada pekan sebelumnya. Sepekan ini, pasar dibuat cemas oleh ketidakpastian kebijakan tarif yang akan diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sepanjang 24-28 Februari 2025, IHSG terkoreksi 532,4 poin atau minus 7,83 persen. Sebagai perbandingan, IHSG pada 17-21 Februari 2025 menguat 164,54 poin atau setara 2,48 persen.
Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/2) sore, ditutup melemah 214,85 poin atau 3,31 persen ke posisi 6.270,60, karena asing khawatir di tengah penerapan kebijakan tarif oleh Presiden Trump.
“Bursa saham regional Asia melemah, dimana pasar bergulat setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan tetap diberlakukan pekan depan, sementara China akan dikenai tarif tambahan sebesar 10 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Selain itu, peningkatan tarif terhadap Tiongkok tentu berdampak signifikan terhadap perekonomian mereka, yang sangat bergantung pada ekspor dan perdagangan bebas.
Secara umum, hal itu menimbulkan kekhawatiran terhadap perang dagang global yang dapat membebani perekonomian dunia.
Dari dalam negeri, setelah diresmikan oleh pemerintah, pelaku pasar menantikan kinerja Danantara.
Pelaku pasar berharap lembaga yang baru dibentuk ini dapat mengimplementasikan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di tengah sorotan terhadap sejumlah kasus korupsi di dalam negeri.
Sentimen lainnya yaitu penurunan peringkat saham MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley dari equal-weight menjadi underweight.
Selain itu, partisipasi emiten perbankan BUMN dalam mendukung program pembangunan tiga juta rumah juga menjadi perhatian pasar. Pemerintah dikabarkan akan menugaskan bank milik negara untuk membiayai program tersebut.
- Baca Juga: IHSG Hari Ini Dibuka Melemah 73,27 Poin
- Baca Juga: Peresmian Klinik Nurtura
Meski demikian, pasar khawatir ketidakjelasan terkait kualitas aset dalam pembiayaan, tenor pembiayaan, calon debitur, serta faktor lainnya dapat berpotensi menekan kinerja perbankan BUMN.
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani
- 3 Perbankan, Pionir Dalam Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- 4 Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kementerian LH Gelar Aksi Bersih Hutan Bakau Muaragembong Bekasi
- 5 Kurangi Kebergantungan Impor, RI Punya Potensi Besar untuk Swasembada Pangan
Berita Terkini
-
Aktor Gene Hackman Diperkirakan Meninggal Sembilan Hari Sebelum Ditemukan
-
Kondisi Terkini, Paus Fransiskus Beristirahat Setelah Malam yang Tenang
-
Alami 'Krisis Pernapasan', Kondisi Paus Tiba-tiba Menmburuk
-
Pameran Semesta Arkiv di Galeri Nasional, Eksplorasi Seni, Teknologi, dan Kemanusiaan
-
Menkeu: PPN Tiket Pesawat Ekonomi yang Ditanggung Pemerintah Mulai Berlaku 1 Maret-7 April