Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Mar 2025, 10:50 WIB

IHSG Terkoreksi 7,83% Sepekan Ini

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cen­derung terkoreksi cukup dalam sepekan ini, berbalik dari kinerja positif oada pekan sebelumnya. Sepekan ini, pasar dibuat cemas oleh ketidakpastian kebijakan tarif yang akan diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sepanjang 24-28 Februari 2025, IHSG terkoreksi 532,4 poin atau minus 7,83 persen. Sebagai per­bandingan, IHSG pada 17-21 Februari 2025 menguat 164,54 poin atau setara 2,48 persen.

Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/2) sore, ditutup melemah 214,85 poin atau 3,31 persen ke posisi 6.270,60, karena a­sing khawatir di tengah penerapan kebijakan tarif oleh Pre­siden Trump.

“Bursa saham regional Asia melemah, dimana pasar ber­gulat setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Do­nald Trump bahwa tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan tetap diberlakukan pekan depan, sementara China akan dikenai tarif tambahan sebesar 10 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Selain itu, peningkatan tarif terhadap Tiongkok tentu berdampak signifikan terhadap perekonomian mereka, ya­ng sangat bergantung pada ekspor dan perdagangan bebas.

Secara umum, hal itu menimbulkan kekhawatiran ter­hadap perang dagang global yang dapat membebani per­ekonomian dunia.

Dari dalam negeri, setelah diresmikan oleh pemerintah, pelaku pasar menantikan kinerja Danantara.

Pelaku pasar berharap lembaga yang baru dibentuk ini dapat mengimplementasikan prinsip Good Corporate Go­vernance (GCG) di tengah sorotan terhadap sejumlah ka­sus korupsi di dalam negeri.

Sentimen lainnya yaitu penurunan peringkat saham MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley dari equal-weight menjadi underweight.

Selain itu, partisipasi emiten perbankan BUMN dalam mendukung program pembangunan tiga juta rumah ju­ga menjadi perhatian pasar. Pemerintah dikabarkan akan menugaskan bank milik negara untuk membiayai program tersebut.

Meski demikian, pasar khawatir ketidakjelasan terkait kualitas aset dalam pembiayaan, tenor pembiayaan, calon debitur, serta faktor lainnya dapat berpotensi menekan ki­nerja perbankan BUMN.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.