Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Iga Swiatek Percaya Diri Tatap Prancis Open

Foto : Tiziana FABI / AFP

Iga Swiatek

A   A   A   Pengaturan Font

Empat gelar WTA 1000 yang diraih musim ini membuat total menjadi 10 dalam karirnya. Catatan itu hanya terpaut 13 poin dari rekor sepanjang masa Serena Williams. Dengan empat gelar Grand Slam, Swiatek tidak kesulitan mewujudkan performa tersebut di turnamen besar. Namun, dia menegaskan lebih sulit untuk mengangkat trofi terbesar dalam olahraga tenis di lapangan tanah liat.

Swiatek ingin bergabung dengan Chris Evert, Steffi Graf, dan Henin dalam mengangkat trofi Coupe Suzanne-Lenglen empat kali di era Open. Hambatan terbesar yang menghalanginya adalah Sabalenka.

Petenis Belarusia itu melewatkan tiga match point sebelum kalah dari Swiatek di final Madrid yang menegangkan. Dia berharap bisa mendapatkan kesempatan lain untuk mengalahkan rivalnya setelah menderita kekalahan di Roma.

Sabalenka, juara bertahan Australia Open dua kali, setidaknya mencapai semifinal di enam turnamen Grand Slam terakhir. Dia juga satu-satunya petenis putri yang mengalahkan Swiatek di final di lapangan tanah liat di Madrid tahun lalu. Ini terjadi sejak petenis Polandia itu kalah dalam penentuan gelar WTA pertamanya saat masih remaja tahun 2019 dalam sebuah turnamen di Swiss.

Sabalenka memiliki catatan menang kalah 8-3 melawan Swiatek. Dia menegaskan setelah di Roma ingin menghadapi Swiatek lagi di Paris. "Meskipun saya kalah di dua final, tidak pernah fokus ke masa lalu," ujar Sabalenka. Dia tidak peduli berapa kali kalah dari Swiatek.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top