Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dinamika Partai

Idrus Marham: Putusan Golkar Soal Calon di Pilkada Tidak Berubah

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Rapat Golkar - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono (tengah) didampingi Sekretaris Ganjar Razuni (kiri) memimpin rapat dewan pakar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (20/11). Rapat tersebut membahas kelanjutan kepemimpinan dan penetapan pelaksana tugas pasca penahanan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh KPK.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham memastikan semua kebijakan partai, termasuk rekomendasi Golkar untuk semua Pilkada tidak berubah. Termasuk, rekomendasi DPP Partai Golkar yang telah menetapkan dan mengusung Arinal Djunaidi sebagai Calon Gubernur (Cagub) pada Pilgub Lampung tahun 2018.

"Saya menyampaikan kepada teman-teman semua calon-calon gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati dan walikota tidak usah ragu. Yang sudah diputuskan, saya jamin itu adalah tetap," kata Idrus di DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (20/11). Idrus mengatakan, meski Setya Novanto digantikan oleh orang lain di posisi Ketua Umum Partai Golkar, kebijakan yang telah diputus secara kelembagaan tidak akan berubah.

Karena, semua keputusan Partai Golkar tidak diambil Ketua Umum secara perseorangan, akan tetapi diputuskan secara lembaga. "Keputusan tentang Pilkada adalah keputusan lembaga. Bukan putusan perorangan. Karena itu keputusan lembaga, maka perubahan pimpinan tak akan pengaruhi putusan tentang pasangan calon yang sudah kita tetapkan sebelumnya," tutur Idrus.

Seperti diketahui, Setya Novanto kini telah menjadi tahanan KPK dalam kasus dugaan korupsi e-KTP, sejak Jumat (16/11) dan dipindah ke rumah tahanan KPK, Senin dini hari. Menyinggung posisi Novanto, Idrus Marham meminta jabatan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR tak perlu buruburu disikapi, terutama oleh pihak eksternal.

Dia meminta Golkar diberikan waktu untuk menyikapinya dengan baik. "Jangan terkesan ini dikuyuh- kuyuh seakan-akan ini sudah kiamat. Ini baru sehari, baru kemarin dinyatakan masuk di situ (ke tahanan KPK)," kata Idrus . Idrus menuturkan sejatinya beberapa hari sebelumnya Novanto telah mengikhlaskan jabatannya dicopot. Novanto diklaim tak akan menghalanghalangi mekanisme pergantian atau pencopotan tersebut.

"Saya terus terang saja, satu dua tiga hari sebelumnya itu, secara pribadi dari hati ke hati, Pak Nov itu sebenarnya sudah menyampaikan kepada saya, bahwa kalau memang proses perjalanannya seperti ini, dia ikhlaskan semua sesuai mekanisme yang ada. Baik di Golkar maupun di DPR," ujarnya. rag/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top