Ibu Kota Negara Baru Menarik Minat Investor
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara tersebut menjelaskan, prioritas yang pertama adalah terkait pembangunan ibu kota baru. Pemerintah menyampaikan bahwa untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dollar AS.
Pakar Ilmu Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Yohanes B. Suhartoko menjelaskan, ketertarikan PEA untuk investasi pada pembangunan ibukota baru berkaitan dengan prospek peningkatan kapasitas perekonomian Indonesia ke depannya yang akan semakin luas bukan hanya konsentrasi di jawa tetapi ke daerah lain, terutama bagian Timur.
Skemanya dari government to government yang menarik private to government. PEA membutuhkan tempat investasi jangka panjang, mengingat ke depannya tidak bisa lagi mengandalkan minyak.
Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Komentar
()Muat lainnya