IAEA Inginkan Kehadiran Permanen di PLTN Zaporizhzhia
Menuju Zaporizhzhia I Dirjen IAEA, Rafael Grossi, berbicara dengan awak media sebelum ia bersama timnya pergi ke PLTN Zaporizhzhia pada Kamis (1/9) pagi. Dalam pernyataannya, Grossi menginginkan agar ada kehadiran yang permanen dari IAEA di PLTN yang diduduki Russia di Ukraina selatan itu.
Sementara itu pihak Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ICRC) memperingatkan konsekuensi dari serangan gempuran terhadap fasilitas PLTN itu bisa menjadi sebuah malapetaka luar biasa.
"Sudah saatnya untuk berhenti bermain api dan sebagai gantinya mengambil tindakan nyata untuk melindungi fasilitas ini dari operasi militer apa pun," ucap kepala ICRC, Robert Mardini, kepada wartawan di Kyiv.
"Salah perhitungan sekecil apapun dapat memicu kehancuran yang akan kita sesali selama beberapa dekade," imbuh Mardini.
Setelah pasukan Russia merebut PLTN Zaporizhzhya pada 4 Maret dan disusul wilayah sekitarnya kini jadi garis depan pertempuran, Mardini mengatakan bahwa semua itu telah mendorong tim IAEA akan memeriksa PLTN itu karena taruhan risikonya sangat besar.
"Ketika sebuah situs berbahaya menjadi medan pertempuran, konsekuensi bagi jutaan orang dan lingkungan bisa menjadi bencana besar dan berlangsung bertahun-tahun," tegas Mardini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya