Hun Sen Bertemu Pemimpin Junta
Pertemuan di Naypyidaw l Pemimpin junta di Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing (kanan) menyambut kedatangan PM Kamboja, Hun Sen, saat pertemuan mereka di Naypyidaw pada Jumat (7/1). PM Hun Sen rencananya akan berada di Myanmar hingga Minggu (9/1).
PM Kamboja, Hun Sen, telah memulai kunjungannya ke Myanmar dengan misi untuk memulihkan perdamaian. Namun para kritikus mengatakan kunjungan itu hanya akan melegitimasi perebutan kekuasaan.
YANGON - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, pada Jumat (7/1) pagi tiba di Myanmar dan telah bertemu dan berdialog dengan pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, di Naypyidaw.
Kunjungan Hun Sen yang negaranya saat ini menjadi ketua bergilir Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), menjadikannya pemimpin asing pertama yang berkunjung sejak para jenderal di Myanmar merebut kekuasaan hampir setahun lalu.
Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak terjadi kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi. Kekacauan di Myanmar hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil saat militer menindak tegas setiap serta mengakibatkan makin banyaknya bermunculan milisi antijunta di seluruh negeri.
Hun Sen tiba di Naypyidaw tanpa tangan kosong karena ia menghadiahkan tiga juta masker wajah dan peralatan medis lainnya untuk junta bagi mendukung Myanmar menghadapi pandemi Covid-19.
Jelang kunjungannya ke Myanmar, Hun Sen mengatakan dirinya akan menggunakan kesempatan pertemuan dengan pemimpin militer Min Aung Hlaing untuk menekan Myanmar agar mau mentaati lima poin konsensus yang disepakati para pemimpin Asean tahun lalu demi untuk meredakan krisis Myanmar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya