Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitra Dialog

Hubungan Asean dan Tiongkok Harus Dilandasi Saling Percaya

Foto : ANTARA/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/ZABUR KARURU

KTT ke-23 Asean-Tiongkok

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hubungan antara negara-negara Asia Tenggara (Asean) dan Tiongkok akan menghasilkan kerja sama nyata jika ada rasa saling percaya satu sama lain. "Kepercayaan dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi kekuatan positif bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," kata Jokowi saat membuka KTT ke-23 Asean-Tiongkok di Jakarta, Rabu (6/9).

Tiongkok sudah menjadi mitra dialog Asean sejak 1996. Pada 2021, Asean dan Tiongkok meningkatkan level hubungan ke tingkat kemitraan strategis komprehensif.

Jokowi mengatakan bahwa hubungan itu harus dimaknai dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

Pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan di tengah ketegangan yang meningkat antara Tiongkok dan sejumlah negara anggota Asean terhadap Laut Tiongkok Selatan.

Tiongkok pada 28 Agustus merilis Peta Standar Tiongkok Edisi 2023 yang dinilai banyak pihak menunjukkan klaim sepihak Tiongkok atas perairan tersebut.

Negara-negara Asean, khususnya Malaysia, Vietnam, dan Filipina menolak peta baru Tiongkok itu. Sebagai Ketua Asean 2023, Indonesia berinisiatif mempercepat proses perundingan pedoman tata perilaku (Code of Conduct/ CoC) di Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan.

Pedoman percepatan itu telah diadopsi dalam pertemuan para menteri luar negeri Asean dan Ketua Dewan Kebijakan Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, di Jakarta pada 13 Juli, dan rencananya akan disahkan oleh para pemimpin dalam KTT Asean-Tiongkok.

Selain perundingan CoC, RI akan terus mendorong peningkatan kerja sama maritim praktis antara Asean dan Tiongkok sebagai upaya meningkatkan rasa saling percaya serta menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan.

Persaingan AS dan Tiongkok

Selain ke Tiongkok, Presiden Jokowi juga mengingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa segala gangguan yang terjadi di Asia Tenggara dapat mengacaukan ekonomi dan keamanan global.

"Presiden juga menyampaikan bahwa stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama," kata Retno kepada wartawan di Jakarta, Rabu, setelah mendampingi Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Asean-AS.

Pernyataan Presiden itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, AS dan Tiongkok, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik. Perebutan pengaruh itu dikhawatirkan mengancam kestabilan dan perdamaian di kawasan.

Presiden Indonesia sebagai koordinator Asean-AS juga menyampaikan bahwa kemitraan keduanya tidak hanya menguntungkan Asean, tetapi juga AS.

Jokowi mengingatkan bahwa semua mitra Asean harus mendukung sentralitas Asean dan menjauhkan persaingan yang tidak sehat. Presiden juga menyampaikan bahwa kemitraan Asean-AS perlu diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan mengatasi perubahan iklim tanpa menghambat pembangunan negara-negara berkembang.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top