Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
VARIA

Hotel, Pusdiklat, dan Wisma Haji di DIY untuk Pasien Ringan Korona

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Hotel di DIY bersiap untuk menjadi rumah sakit pasien korona Covid-19 jika sewaktu-waktu terjadi skenario terburuk lonjakan pasien di DIY. "Ada teman-teman yang punya hotel sudah berkomunikasi, daripada ditutup bisa digunakan untuk tinggal, karantina. Sudah ada komunikasi, kita bicara pemda menyediakan apa kebutuhan fasilitasnya," terang Sultan, Kamis (02/04) di Kepatihan DIY.

Sultan mengatakan catatan terakhir ada lebih dari 100 ribu pemudik dari DKI Jakarta yang kembali ke DIY. Dan sejak itu ia menerima banyak tawaran kesanggupan dari pemilik hotel di DIY sebagai tempat karantina atau pembatasan sosial. Pemda DIY saat ini sedang menyusun skenario apabila ada lonjakan kasus yang terjadi kedepan. "Kita harus punya cadangan begitu ada lonjakan kita siap, jangan sampai grobyakan mencari. Virus ini kan tak bisa ditunggu karena setiap hari jalan terus," sambung Sultan.

Saat ini Pemda DIY juga mempersiapkan beberapa opsi lokasi lain diantaranya Asrama Haji dan Pusdiklat Kemendagri sebagai tempat karantina penanganan Corona. "Diklat-diklat juga banyak, wisma haji juga bisa digunakan. Kita sudah siapkan," lanjut Sultan.

Sekda Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan untuk saat ini jumlah ruang perawatan di DIY termasuk 150 kamar di RSPAU Hardjolukito masih mencukupi kebutuhan. Namun, adanya dua lokasi yakni Pusdiklat Kemendagri dan Asrama Haji memungkinkan penambahan hingga 450 bed untuk melakukan karantina penanganan Covid-19.

"Wisma Haji dan Pusdiklat itu nantinya digunakan satu tenaga medis satunya untuk yang bukan (pasien). Dapur, higienis, jarak fisik bisa dilakukan, itu jadi patokan dan masih kita terus siapkan. Pusdiklat bisa untuk 150 dan Wisma Haji 300 orang," terang Baskara Aji. YK/AR-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top