Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Covid-19

Hong Kong Pertimbangkan Penerapan "Lockdown"

Foto : AFP/Peter PARKS

Bangsal Darurat l Pekerja konstruksi sedang merampungkan pembangunan bangsal darurat bagi pasien Covid-19 di Tsing Yi, Hong Kong, pada Senin (28/2). Bangsa darurat ini dibangun setelah rumah sakit di Hong Kong kewalahan menangani pasien Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Pihak berwenang di Hong Kong pada Senin (28/1) menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan penerapan penguncian ketat (lockdown) setelah strategi penanganan wabah virus Covid-19 kacau balau dan korban jiwa terus bertambah.

Sebelumnya selama 2 tahun, kebijakan nol-Covid Hong Kong berhasil menahan sebagian besar penyebaran virus korona, namun munculnya varian Omicron yang sangat menular membuat pemerintah kota itu kewalahan dalam menghadapi wabah massal.

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, sebelumnya mengesampingkan lockdown seluruh kota dan sebaliknya telah memerintahkan seluruh 7,4 juta penduduk untuk diuji Covid-19 pada Maret. Namun sikap Lam saat ini telah berubah arah setelah Menteri Kesehatan Sophia Chan mengkonfirmasi bahwa lockdown masih merupakan pilihan.

Ditanya oleh seorang presenter di Radio Komersial apakah penguncian masih dikesampingkan, Chan menjawab bahwa pemerintah masih mendiskusikannya. "Dari perspektif kesehatan masyarakat, untuk menghasilkan efek terbaik dari kewajiban tes universal, kita perlu mengurangi pergerakan orang sampai batas tertentu," ungkap Menkes Chan.

Pernyataan Chan diutarakan sehari setelah Li Dachuan, seorang pejabat senior dari Tiongkok daratan yang terlibat dalam satuan tugas bersama dengan otoritas Hong Kong, menyatakan bahwa lockdown sebagai pendekatan paling ideal dan terbaik untuk mencapai efek terbaik dari tes universal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top