Hindari Doom Spending dengan Bangun Kebiasaan Finansial yang Sehat
Edukasi finansial "Honest Resolution 2025: Goodbye Doom Spending, Hello Mindful Spending!
Foto: istJAKARTA – Saat ini sering disebut perilaku yang disebut doom spending, atau pengeluaran receh untuk dinikmati hari itu. Belanja yang impulsif yang sering dipicu oleh keadaan ekonomi yang tidak menentu sehingga menyebabkan stres, kebosanan, atau tekanan sosial dari budaya fear of missing out (FOMO) menjadi tantangan finansial besar bagi masyarakat Indonesia.
“Tidak jarang, kebiasaan ini menjerumuskan individu ke dalam siklus ‘gali lubang, tutup lubang,’ terutama dengan semakin maraknya layanan pinjaman online dan paylater yang menawarkan akses kredit tanpa edukasi finansial,” kata Presiden Direktur PT Honest Financial Technologies Dharu Estiningrum, melalui siaran pers pada hari Kamis (19/12).
Ia menuturkan Honest Card hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan ini. Sebagai kartu kredit pintar, layanannya dirancang untuk tidak hanya memberi akses mudah ke fasilitas kredit, tetapi juga membantu penggunanya membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat.
Doom spending kada Dharu tantangan finansial yang nyata di era konsumtif ini. Solusi kredit seharusnya hadir untuk memberdayakan, bukan membebani penggunanya. Masyarakat membutuhkan akses kredit yang tidak hanya mudah dan cepat, tetapi juga dirancang untuk membantu mereka memahami konsekuensi dari keputusan keuangan yang akan diambil.
“Dengan produk yang sederhana dan ramah pengguna, Honest Card mendorong pengelolaan pengeluaran yang lebih bijaksana dan terkendali,” ujar Dharu.
Proses aplikasi Honest Card sepenuhnya digital, memberi kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan kartu kredit tanpa kerumitan. Biaya adminnya pun transparan, tanpa biaya lain yang tersembunyi, dan bahkan menawarkan pengembalian 100 persen bagi pengguna yang disiplin membayar seluruh penggunaan Honest Card secara tepat waktu. Limit kredit juga akan meningkat seiring dengan riwayat penggunaan dan pembayaran yang baik.
Keunggulan Honest Card tidak berhenti di situ. Fitur-fitur pintar seperti pemantauan pengeluaran real-time, fleksibilitas pembayaran dengan bunga transparan, dan keamanan ekstra dengan kartu tanpa nomor menjadikan Honest Card lebih dari sekadar alat pembayaran. Kombinasi ini membantu pengguna memahami kebiasaan belanja mereka, menjaga pengeluaran tetap terkendali, dan mendorong pengelolaan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab.
Sebagai bagian dari misi membangun perilaku finansial yang lebih mindful, Honest Card berkolaborasi dengan MyndfulAct, komunitas yang mendorong latihan hidup berkesadaran sehingga kita bisa lebih jujur dalam menjawab apa yang menjadi kebutuhan atau keinginan kita.
MyndfulAct berbagi langkah-langkah sederhana untuk memulai kebiasaan mindful spending, seperti menyadari relasi kita dengan uang, mengenali pemicu belanja impulsif, dan memanfaatkan teknologi, seperti dari fitur produk finansial seperti Honest Card, untuk menjaga keuangan tetap terkendali.
"Kami senang dapat berkolaborasi dengan Honest Card, sebuah brand yang juga memegang nilai-nilai tanggung jawab finansial seperti komunitas kami," ujar Founder MyndfulAct Beby Vinny. "Bersama, kami berharap dapat membantu lebih banyak orang untuk berproses menjalani hidup dengan seimbang, terutama dalam relasi dengan uang," tambahnya.
Honest Card percaya bahwa solusi kredit yang adil dan transparan adalah langkah pertama menuju kebebasan finansial. Terlebih tantangan ekonomi global di 2025 menuntut masyarakat untuk lebih cerdas dalam mengelola keuangan.
“Dengan kolaborasi bersama komunitas positif seperti MyndfulAct, Honest Card ingin menginspirasi masyarakat untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan uang mereka. Kami ingin semakin banyak individu yang mampu berkembang dalam ekosistem keuangan yang lebih sehat dan bertanggung jawab," tutup Dharu.
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dampak Proyek LRT, Transjakarta Menutup Sementara Pelayanan di Dua Halte Ini
Berita Terkini
- SDM dan Infrastruktur Tak Kuat Topang Pertumbuhan Ekonomi Digital
- Lini Bisnis Perlu Diperkuat sebelum Bentuk Holding UMKM
- Bapanas Optimistis Swasembada Pangan Tercapai Tahun Depan
- Distribusi Sarana Produksi Pertanian Perlu Diawasi Ketat, Mengapa?
- Alasan Mengapa Tidur Menggunakan Lensa Kontak Dapat Bahayakan Mata