Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Ekspor - Pada 2022, Nilai Ekspor Pertanian Capai Rp658,18 Triliun

Hilirisasi Pertanian Perlu Dipacu

Foto : KORAN JAKARTA/WAHYU AP

SERAP GABAH - Petani menanam padi di area persawahan Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/8). Bulog mencatat realisasi penyerapan beras 780 ribu ton per 10 Agustus 2023 Perum Bulog menyerap gabah/beras hasil petani dalam negeri sebanyak-banyaknya sebagai upaya mitigasi antisipasi dampak El Nino, dengan realisasi per 10 Agustus 2023 mencapai 780 ribu ton.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hilirisasi sektor pertanian perlu ditingkatkan karena penting untuk mengembangkan usaha serta meningkatkan pendapatan masyarakat kecil. Ke depan, ekspor hasil pertanian harus berasal dari produk hilir siap pakai bernilai tambah tinggi.

Wakil Presiden (Wapres) Ma'aruf Amin berharap hilirisasi dapat mendongkrak ekspor pertanian dan pendapatan masyarakat.

Harapan itu disampaikan Wapres saat melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 triliun rupiah dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta ke 37 negara. Komoditas yang dilepas pada acara bertajuk Merdeka Ekspor tersebut, meliputi Buah Durian, Jahe, Pakan Ternak, dan Tepung Tulang.

Wapres menyebut kegiatan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan upaya hilirisasi di bidang pertanian. "Hari ini kita melakukan ekspor yang kesekian kalinya, bukan yang pertama kali, dan ekspor kita tahun ini kata Bapak Menteri Pertanian akan bisa mencapai 900 triliun. Kita harapkan juga apa yang kita ekspor itu bukan hanya mentah, tetapi juga sudah dihilirisasi," Ungkap Ma'aruf Amin usai Merdeka Ekspor di Terminal Koja, Tanjung Priok Jakarta, Selasa (15/8).

Wapres Ma'aruf meminta ekspor pertanian ke depan dapat didominasi dengan produk hilir siap pakai yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Dalam kesempatan tersebut, dia membeberkan betapa pentingnya keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mewujudkan hilirisasi industri pertanian di Indonesia.

"Kita ingin hilirisasi produk pertanian ini dapat membantu masyarakat kecil yang berproduksi kemudian dihilirasi dan di ekspor, jadi ini akan membantu usaha masyarakat, terutama UMKM," ungkapnya.

Adapun Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya-upaya peningkatan ekspor. Upaya tersebut terbukti berdampak positif terhadap peningkatan ekspor pertanian yang cukup signifikan, meskipun pandemi disertai dengan ketegangan politik yang terjadi disejumlah negara. Pada 2020, ekspor pertanian mampu mencapai 451,77 triliun rupiah meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 390,16 triliun rupiah.

Begitu pun pada 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai 616,35 triliun rupiah meningkat 36,43 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, ekspor pertanian mencapai 658,18 triliun rupiah meningkat 6,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, ekspor pertanian juga diprediksi meningkat, realisasi ekspor pertanian periode Januari-Juni 2023 tercatat telah mencapai 260,33 triliun rupiah.

Ketersediaan Pangan

Saat mendampingi Wapres di pelepasan ekspor, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat harus diprioritaskan. Berdasarkan stok ketersediaan pangan strategis tahun ini, dirinya menjamin kebutuhan 12 pangan strategis masyarakat dalam kondisi aman dan kondusif.

"Neraca kita terhadap seluruh komoditi pangan cukup baik dan stok sudah kita lakukan, khususnya pada 12 komoditas yang ada termasuk di antaranya bawang putih telur dan lainnya," terangnya.

Sebagai informasi, merdeka ekspor ini secara serentak dilakukan di border seperti pelabuhan laut, pos lintas batas negara, maupun bandar udara diseluruh Indonesia. Adapun total ekspor secara nasional pada kegiatan ini senilai 12,45 triliun rupiah ke 176 negara tujuan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top