Hilirisasi Dorong Perbaikan Perekonomian Nasional
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
JAKARTA - Pemerintah menilai hilirisasi sumber daya alam (SDA) turut mendorong ekonomi RI untuk keluar dari kategori negara Fragile Five. Hilirisasi diyakini telah berhasil mendongkrak nilai tambah perekonomian nasional.
"Menguatnya posisi neraca berjalan Indonesia tidak lepas dari kebijakan struktural dan transformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu hilirisasi sumber daya alam," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Pemerintah telah mencanangkan kebijakan hilirisasi SDA dengan mewajibkan perusahaan tambang mineral untuk membangun smelter secara bertahap sejak 2014. Untuk menjalankan programnya, pemerintah memberikan berbagai dukungan fiskal baik melalui perbaikan ekosistem perpajakan maupun memberikan insentif fiskal lainnya.
Adapun Indonesia masuk dalam kategori Fragile Five pada 2013 bersama dengan Brasil, India, Afrika, dan Turki. Namun sekarang, Indonesia telah berhasil keluar dari kategori tersebut.
Sebelumnya, Indonesia pernah mengalami defisit sebesar 3,2 persen dari PDB pada 2013 sehingga menjadikannya sebagai salah satu negara yang rapuh. Namun, pada 2021, ekonomi Indonesia mengalami kebangkitan dengan surplus 0,3 persen dari PDB, bahkan surplus meningkat lagi sebesar 1 persen pada Desember 2022.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya