Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Heboh Mixue dan Karen's Dinner, Waralaba Asing Perlu Pahami Konsumen Indonesia

Foto : Twitter/@KulineRain

Kehadiran gerai waralaba asing dari Tiongkok Mixue menimbulkan kontroversi, sehingga warganet membuat meme tentang waralaba ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Kedua adalah consumer problems and needs. Dalam memprakarsai sebuah konsep bisnis untuk sekelompok segmen konsumen, amat penting untuk memahami masalah dan kebutuhan mereka. Mengusung prinsip dari kerangka berpikir design thinking - atau upaya pengembangan ide dan pemecahan masalah secara kreatif - kebutuhan konsumen pada umumnya berangkat dari masalah yang mereka hadapi sehari-hari.

Contoh sederhana, mati lampu secara tiba-tiba di rumah adalah sebuah masalah yang berujung kepada kebutuhan konsumen untuk pencahayaan darurat sebagai jawaban. Dari sini, muncul beberapa alternatif bisnis seperti lilin, senter pada gawai, dan juga lampu darurat yang dapat diisi ulang. Ketiga contoh sederhana ini merupakan alternatif yang mampu menjawab masalah dan kebutuhan konsumen.

Dalam kasus Mixue, kita dapat berasumsi bahwa masalah yang coba dijawab adalah keinginan masyarakat untuk menikmati minuman maupun es krim manis dengan harga yang cukup bersahabat.

Hal ini berbeda dengan Karen's Diner. Solusi yang diusung Karen's Diner, sepemahaman saya, adalah untuk memberikan pengalaman yang unik, menegangkan, dan harapannya, berkesan kepada konsumen yang mencari konsep baru ketika dine-in atau makan langsung di restoran.

Pertanyaannya, apakah konsumen peduli dengan pengalaman?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top