Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Heboh! Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Ini ke Prajurit TNI Setelah Prada Yotam Membelot Gabung KKB Papua

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dikabarkan berkhianat dan berhabung dengan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) seorang anggota TNI Prada Yotam Bugiangge dalam pencarian pihak keamanan. Yotam dikabarkan telah melarikan diri dari tugas dan bergabung dengan kelompok teroris tersebut.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Tentara Nasional Pembabasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Pernyataan juru bicara KKB Sebby Sambom pastikan anggota TNI-Polri orang asli Papua yang melarikan diri akan bergabung dengan kelompoknya.

Keterangannya, anggota TNI tersebut bergabung lantaran melihat kekejaman yang dilakukan pasukan TNI-Polri terhadap warga Papua. "Jakarta tidak bisa main2 dengan bangsa Papua," jelas Sebby Sambom melalui pesan singkat pada Senin (20/12).

Sedangkan, dirinya tidak menjelaskan secara detail akan kondisi dan keberadaan Prada Yotam Bugiangge.

Sebelum itu, TNI memberikan pernyataan bahwa salah satu anggotanya yang berasal dari Kompi-C Yonif 756/WMS bernama Prada Yotam Bugiangge melarikan diri pada Jumat 17 Desember lalu dengan membawa satu pucuk senjata SS2 V1.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyebutkan Yotam Bugiangge tidak hadir tanpa keterangan di Kabupaten Keerom. Dirinya memaparkan bahwa Prada Yotam Bugiangge sampai hari ini telah melarikan diri dari Kesatuan Yonif 756/WMS selama 5 hari dan sampai saat ini dalam proses pencarian.

"Prada Yotam Bugiangge merupakan putra Asli Papua yang lahir 24 Mei 1999 di Gunia, suku Nduga Papua Kabupaten Nduga," jelas Aqsha Erlangga.

Kapendam XVII/Cenderawasih mengatakan kejadian larinya Prada Yotam dari kesatuan berawal saat yang bersangkutan akan melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekan lainnya.

"Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang. Kemudian menjelang proses serah terima ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih pada Senin (20/12).

"Pencarian dilakukan mulai dari dalam asrama sampai dengan lingkungan sekitarnya, dan hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dipakai Prada Yotam di semak-semak belakang Asrama," tambah Kapendam. Selanjutnya Kapendam menjelaskan langkah pencarian dilanjutkan dengan menghubungi kerabat dan keluarga dari Prada Yotam.

Pengkhianatan anggota TNI kepada NKRI dan bergabung dengan KKB Papua, bukan kali pertama di tahun ini. Pada April 2021 lalu, seorang anggota TNI bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius personel Raider 400, juga dikabarkan telah berkhianat dengan bergabung bersama KKB Papua.

"Pratu Lucky dia kelana yuda (meninggalkan tugas) bergabung dengan KKB di Intan Jaya," kata Suswatyo saat dihubungi oleh wartawan, Jumat (16/4).

Raider 400 yang berada di bawah naungan Kodam IV/Diponegoro sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021. Suswatyo menyebutkan, Lukius membelot saat penugasan tersebut. "Dia tidak bawa senjata," kata dia.

Suswatyo menyebutkan, Pratu Lucky telah dianggap sebagai pengkhianat karena bergabung dengan KKB di Intan Jaya. Lucky, kata dia, juga sudah masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.

Namun begitu, Jenderal Andika Perkasa menyebut hal seperti ini bukan jadi yang pertama. Dirinya menerangkan bahwa prajurit yang lari atau meninggalkan dinas dan tidak kembali cukup sering. Motivasi mereka pun bermacam-macam. Berawal dari masalah utang piutang hingga masalah susila. Tidak hanya itu, pada pelaku tersebut juga berasal dari etnis dan daerah yang berbeda-beda.

Maka dari situ, dirinya menegaskan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan prajurit TNI AD asal daerah tertentu.

"Jadi kami tidak akan langsung mengambil kesimpulan bahwa ini ada hubungannya dengan putra daerah sama sekali tidak. Tapi itu selalu kita ingatkan, yang jelas tidak ada yang tidak kami proses secara hukum. Mereka yang melakukan tindak pidana yang harus mempertanggungjawabkan," ucap Andika.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top