Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hebat dan Membanggakan, Kelompok Teroris Poso Dituntaskan

Foto : ANTARA/Kristina Natalia

Dokumentasi personel Satgas Madago Raya menyisir dan mencari sisa anggota MIT Poso yang masuk ke dalam DPO, di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kepala Polri, Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, mengatakan sejumlah langkah yang mereka tempuh di tengah masyarakat di Poso, Sulawesi Tengah, guna mencegah kemunculan kelompok yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

"Anggota kelompok MIT Poso semua sudah tuntas, kami laksanakan selanjutnya yang akan dilakukan adalah melaksanakan kegiatan moderasi," kata dia, Jakarta, Jumat (30/9).

Jenderal bintang empat itu membenarkan telah dilakukan penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap satu anggota MIT Poso yang tersisa bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru, pada Kamis (29/9).

Askar yang masuk daftar pencarian orang Polda Sulawesi Tengah, tewas dalam baku-tembak dengan Satgas Madago Raya yang terjadi di km 13 Desa Kilo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Benar kemarin satu DPO sisa dari kelompok MI Poso dikenal dengan saudara guru atau Askar telah dilakukan penegakan hukum secara tegas terukur oleh tim yang melaksanakan Operasi Madago Raya," kata dia.

Ia menyebutkan, sejak 2021 sampai 2022 alat negara mengejar sejumlah anggota kelompok teroris MIT Poso oleh Satgas Madago Raya. Pengejaran terus dilakukan hingga satu per satu anggotanya berhasil ditumpas, puncaknya September 2021, pimpinan kelompok bernam Ali Kalora tewas dalam baku tembak.

Setelah Kalora ditindak tegas, anggota kelompok yang masih DPO bersisa empat orang, yaitu Askar alias Jiad alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Pengejaran terhadap anggota kelompok MIT Poso yang tersisa terus dilakukan, Januari lalu DPO atas nama Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang juga tewas dalam baku tembak. Kemudian Hasan pranata juga berhasil ditindak tegas, menyusul Naeh alias Galuh, dan yang terakhir Askar.

"Ini artinya dari jumlah DPO yang ada kurang lebih waktu 2021-2022 semua sudah tuntas," kata dia.

Selanjutnya, kata dia, polisi bersama dengan seluruh elemen bangsa, khususnya para tokoh agama dari lintas agama bekerja sama untuk melakukan moderasi beragama. Langkah ini untuk mencegah munculnya faham-faham atau keinginan-keinginan untuk melakukan gerakan-gerakan atau tindakan yang tidak sesuai dengan paham ideologi Pancasila.

"Karena ke depan kita harus menjaga persatuan, kesatuan, menjaga keberagaman, menjaga NKRI, yang menjadi modal bagi mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata dia.


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top