Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Defisit Anggaran

Hati-hati Kelola Utang saat Suku Bunga Global Tinggi

Foto : Sumber: Kementerian Keuangan-Litbang KJ/and - kj/O
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Desain defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dilakukan dengan hati-hati karena harus memperhatikan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (5/6), mengatakan defisit anggaran pada 2025 berkisar 2,45 hingga 2,82 persen dari Gross Domestik Product (GDP) sehingga keseimbangan primer mengalami defisit 0,3-0,61 persen dari GDP.

Penentuan besaran defisit itu sudah memperhatikan kondisi era suku bunga tinggi di dunia, serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sebab, kedua kondisi tersebut akan mempengaruhi defisit APBN.

"Kalau higher for longer (suku bunga tinggi yang lama-red) dan exchange rate mengalami tekanan, pasti akan mempengaruhi pada belanja terutama belanja pembayaran bunga utang," kata Menkeu.

Sebab itu, pemerintah harus sangat hati-hati dalam mengelola utang saat tren global seperti sekarang ini. Sebelumnya, dia mengingatkan perlunya mewaspadai penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan bunga yang tinggi terhadap stabilitas pasar keuangan nasional. Sebab, hal itu dapat menimbulkan crowding out effect sebuah fenomena dalam ekonomi di mana terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah yang menyebabkan penurunan investasi sektor swasta.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top