Sabtu, 22 Mar 2025, 08:48 WIB

Hati-hati Jalan Bergelombang, Pemudik Jaga Kecepatan Mobil di Tol Layang MBZ Arah Jakarta

Kondisi Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang bergelombang, pada ruas jalan menuju Jakarta dari arah Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (22/3/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA - Kondisi Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang bergelombang di ruas jalan tol menuju Jakarta dari arah Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat membuat pemudik Lebaran harus menjaga kecepatan kendaraan.

Berdasarkan pantauan saat melintasi Tol Layang MBZ dengan mobil SUV, Sabtu (22/3) dini hari, mendapati bila kendaraan melaju dengan kecepatan 100-120 kilometer per jam penumpang akan rentan merasakan mual atau kurang nyaman karena mobil menjadi limbung atau berguncang hasil hempasan akibat jalan bergelombang.

Guncangan mobil SUV akan minim dirasakan bila menjaga laju pada kecepatan 80-90 kilometer per jam.

Namun dengan catatan kondisi guncangan mungkin dapat berbeda jika menggunakan mobil tipe minibus atau tipe dan jenis lain yang memang memiliki spesifikasi lebih mumpuni, termasuk kondisi fisik atau kebiasaan penumpang yang tentu setiap orang akan berbeda.

Berdasarkan aturan, batasan kecepatan aman berkendara di jalan tol adalah 80-100 kilometer per jam, sebagaimana diatur salah satunya dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2005 tentang Jalan Tol.

Berdasarkan pantauan pada H-9 Lebaran 2025, tampak petugas otoritas jalan tol sudah mulai bersiap membuat nyaman pelaku perjalanan mudik, dengan traffic cone di sejumlah bahu jalan areal luar GT Cikatama dan perawatan badan jalan di KM 57 Tol Jakarta-Cikampek arah ke Jakarta.

Secara umum kondisi di ruas Jalan Layang MBZ maupun Jalan Tol Trans Jawa Jakarta-Cikampek dalam kondisi baik dengan lampu yang cukup terang dan arus lalu lintas masih cenderung lempang.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ juga menjadi solusi mengurai kepadatan kendaraan sehingga dapat mengembalikan manfaat Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang lebih efisien bagi pengguna, baik perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh.

Dilihat infrastrukturnya, Jalan Layang MBZ sepanjang 38 kilometer yang membentang dari KM 10 hingga KM 48 ini menyediakan dua lajur ditambah bahu jalan di kedua sisinya, baik arah Jakarta maupun Cikampek. Jalan Tol Jakarta-Cikampek dikelola PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dan Jalan Layang MBZ dikelola PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).

Berdasarkan data volume lalu lintas kendaraan dari petugas piket di Kantor Jasamarga Transjawa Tol, jumlah kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Jalan Tol Trans Jawa via GT Cikatama sejak Jumat (21/3), pukul 21.00 hingga Sabtu, pukul 00.37 WIB tercatat 7.647 unit. Jumlah tersebut mengalami penurunan ketimbang sebelumnya, pukul 14.00-21.00 WIB yang 10.457 unit.

Kendaraan yang datang dari arah Palimanan masuk GT Cikatama menuju arah Jakarta dilaporkan berjumlah 4.622 unit. Jumlah tersebut menurun dibandingkan sebelumnya, pukul 14.00-21.00 WIB yang 10.152 unit.

Jenis bus antar kota antar provinsi (AKAP) termasuk mobil minibus yang membawa barang dengan bagasi di atap belum banyak dijumpai, dibandingkan dengan rombongan kendaraan angkutan barang dengan berbobot besar golongan III-V yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Khusus untuk Tol Layang MBZ hanya bisa dilintasi oleh kendaraan mobil dan truk kecil golongan II yang dari hasil pemantauan kondisi arus lalu lintas masih landai.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: