Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hasto Kenalkan Sosok Bung Karno ke Akademisi Dunia

Foto : Istimewa

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (tengah) di Surabaya, Rabu (9/11), dalam rangkaian “Bandung-Belgrade-Havana Confereence”, bagian dalam peringatan 65 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, 60 tahun KTT Nonblok di Beograd, dan 55 tahun Konferensi Tiga Benua di Havana.

A   A   A   Pengaturan Font

S

URABAYA - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengunjungi Kota Surabaya, Rabu (9/11), dalam rangkaian safari bersama para akademisi dari 33 negara yang mengikuti Bandung-Belgrade-Havana Conference yang digelar berseri di beberapa kota pada November 2022. Setelah dari Surabaya, para delegasi akan berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, lalu berkonferensi di kampus Universitas Airlangga.

"Ini adalah momentum bagaimana kita membangun peradaban dunia, di tengah situasi geopolitik seperti saat ini. Sebab perjuangan untuk mewujudkan tata dunia baru yang bebas dari segala bentuk penjajahan tidak pernah mengenal kata akhir," ujar Hasto lewat keterangan tertulis.

Delegasi yang merupakan akademisi dari 33 negara tersebut, lanjut Hasto, mayoritas berasal dari negara-negara yang terlibat dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada 1955 silam. Bung Karno adalah tokoh penting di balik penyelenggaraan konferensi yang melahirkan "Dasasila Bandung" yang berisi semangat kedaulatan dan persamaan hak bagi tiap bangsa di dunia tersebut. Maka momen delegasi berziarah ke makam Bung Karno menjadi sangat penting untuk menggemakan keteladanan Bung Karno dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

Hasto lantas menyebut pidato Bung Karno di depan Sidang Umum PBB yang menggemparkan dunia. Pidato tersebut berjudul "To Build The World A New", sebuah pidato yang membuka mata dunia tentang pentingnya membangun peradaban dunia yang lebih manusiawi serta anti-penjajahan dalam segala bentuknya.

"Maka penting dan relevan untuk terus menjaga dan menggemakan catatan sejarah bangsa Indonesia dalam membangun perdamaian dunia, di antaranya lewat Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok, agar menjadi pelajaran dan spirit bagi masa depan dunia yang lebih baik," tuturnya.

"Bandung-Belgrade-Havana Confereence" menjadi bagian dalam peringatan 65 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, 60 tahun KTT Nonblok di Beograd, dan 55 tahun Konferensi Tiga Benua di Havana. Konferensi ini pun menjadi ajang untuk kembali merefleksikan dan membumikan nilai-nilai Bandung Spirit.

"Setelah berziarah di makam Bung Karno, para akademisi dari berbagai negara ini akan ke Unair, membahas geopolitik dunia, untuk menghasilkan gagasan dan rumusan-rumusan baru untuk memberikan kemanfaatan yang luas bagi peradaban dunia," papar Hasto.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top