Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hasto Gencarkan Kampanye Cegah Kawin Anak

Foto : bkkbn.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengingatkan bahwa karena pernikahan anak akan memperbesar kematian ibu dan bayi, maka anak yang ditinggalkan oleh ibu memiliki peluang lebih besar terkena stunting.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus menggencarkan kampanye pencegahan perkawinan anak, guna menekan angka kematian ibu (AKI) semakin bertambah di Jawa Timur.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengingatkan jika pernikahan anak akan memperbesar kematian ibu dan bayi. Anak yang ditinggalkan oleh ibu memiliki peluang lebih besar terkenastuntingkarena kurang pengasuhan dan kasih sayang yang cukup.

Sebab,stuntingbisa terjadi akibat pemberian pola asuh yang belum benar, baik secara mental emosional maupun fisik. Pada sisi mental, anak dapat dikatakan belum mampu dan siap menghadapi berbagai risiko dalam berumah tangga karena berada pada usia yang butuh banyak waktu untuk bermain dan belajar.

Sedangkan dari sisi kesehatan secara fisik bagi perempuan, tubuh anak usia di bawah 19 tahun masih mengalami pertumbuhan terutama pada bagian rahim. Sehingga bila dinikahkan pada usia muda, akan memiliki potensi terkena kanker mulut rahim yang lebih besar.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, dalam keterangannya pada Senin (9/1) mengatakan bahwa perkawinan dan kehamilan pada usia anak atau remaja memicu berbagai masalah seperti kematian ibu dan bayi,stunting, kemiskinan, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang biasanya berakhir pada perceraian. Maria menyebutkan jika kampanye yang digaungkan adalah mengajak kaum remaja untuk menikah pada usia yang sudah matang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top