Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hasil Kerja 4S Menparekraf Sandiaga Uno Bawa Ekonomi Kreatif Indonesia Melesat ke Posisi 3 Terbesar Dunia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kota Bandar Lampung menjadi lokasi ke-29 dari 35 Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kretaif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, ekonomi kreatif (ekraf) memberikan ruang kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ada 97 persen lapangan kerja dan sumber daya harus ditingkatkan.

"Ini adalah lokomotif ekonomi masa depan," ujar Mas Menteri -sapaan Sandiaga Uno- saat workshop bersama 100 pelaku ekonomi kreatif di Bandar Lampung.

Dalam kesempatan tersebut, Mas Menteri mengatakan, untuk membangkitkan ekonomi kreatif, pemerintah membuat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Saat ini program tersebut sudah diikuti oleh 20 juta UMKM. Melalui program tersebut, pemerintah mengakomodasi produk-produk ekraf tanah air dengan e-catalogue. Baik e-catalogue lokal, sektoral, maupun nasional.

"Kita di pemerintah wajib membeli. Jika ada kebutuhan, kita berikan keberpihakan kepada para UMKM. Ada Rp 500 - 800 triliun belanja pemerintah yang kita kerahkan kepada produk-produk Bangga Buatan Indonesia. Dan juga ini bisa menciptakan 1,7 persen tambahan pertumbuhan ekonomi dan 2 juta lapangan kerja baru," ungkap Sandi disambut riuh tepuk tangan para pelaku ekraf.

Dalam kesempatan itu, Sandi juga membagikan tips kepada pelaku usaha kreatif agar sukses berbisnis. Yakni inovatif, adaptif, dan kolaboratif. Sandi menerangkan, yang dimaksud inovatif adalah terus memperbaiki kualitas dan ide kreasi produk. Kedua adaptif terhadap digitalisasi untuk memasarkan produk. Dan ketiga, kolaborasi untuk bersama-sama bangkit dan meninggalkan konsep kompetisi.

"Indonesia sekarang ekonomi kreatifnya nomor tiga terbesar di dunia. Posisi pertama Amerika dengan Hollywood, kedua Korea dengan K-Pop dan Drakor. Dan Indonesia sekarang merangsek di posisi tiga besar dunia. Karena kita sekarang kontribusi PDB ekonomi kreatif ke ekonomi kita adalah 7,5 persen," beber Sandi.

Menurut Sandi, investasi ekonomi kreatif enam kali lipat lebih banyak membuka lapangan kerja. Dan menurut catatan Kemenparekraf, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,54 persen.

"Kita bisa tumbuh lebih tinggi lagi kalau kita berpihak kepada UMKM. Indonesia sekarang pariwisatanya mengalahkan Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Kita sekarang posisi 32 terbesar di dunia. Ini kesempatan kita untuk menyesuaikan kebijakan," beber Sandi.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa pelaku ekraf sempat menyampaikan pertanyaannya secara langsung kepada Mas Menteri. Di antaranya adalah Pipit Novianti. Dia merupakan salah seorang pelaku usaha kreatif di subsektor kuliner olahan ayam menyampaikan aspirasi tentang pengajuan izin BPOM. Ada pula Ayu, salah seorang pelaku ekonomi kreatiif sub sektor kuliner di bidang kafe yang menanyakan terkait bagaimana meningkatkan usahanya.

Kepada awak media, Mas Menteri menerangkan bahwa workshop tersebut merupakan program berkelanjutan. Mulai dari pelatihan pendampingan para pelaku ekraf sampai permodalan.

"Data base mereka sekarang sudah lebih dari 5 ribu di seluruh Indonesia. Itu akan menjadi data base yang akan terus disuntik dengan peningkatan keterampilan. Upskilling, reskilling, dan new skilling. Yang paling penting new skilling. Karena skill baru ini dibutuhkan mereka. Dan kami akan melakukan pendampingan sampai kepada pembiayaan. Jadi harapannya, bukan hanya mereka bisa merintis, tapi mereka bisa naik kelas. Bukan hanya to start up, tapi juga mereka bisa skill up, sehingga ujungnya bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujar Sandi.

Untuk dapat mengikuti workshop, pelaku usaha ekraf wajib mendaftarkan diri melalui website www.katakreatifindonesia.com dan melampirkan bukti surat keterangan sudah menjalankan usaha selama minimal 6 (enam) bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Workshop itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong terjadinya akselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bandar Lampung. Diharapkan Kota Bandar Lampung dapat terus konsisten dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan turut memajukan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top