Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

Hari Pertama Diperdagangkan, Saham Uber Anjlok

Foto : AFP/ JOHANNES EISELE

RESMI MELANTAI - CEO Uber, Dara Khosrowshahi (tengah) mendampingi salah satu pendiri Uber, Ryan Graves (kanan) membunyikan lonceng saat saham Uber resmi melantai di Bursa Efek New York (NYSE), New York, Jumat (10/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Kondisi tersebut diakui oleh CEO Uber Dara Khosrowshahi membuat pihaknya menjadi lebih konservatif. "Tahun 2019 akan menjadi puncak kerugian bagi perusahaan," ujarnya.

Khosrowshahi membandingkan Uber dengan Amazon yang sama-sama masih merugi saat IPO. "Jika Anda melihat pada tingkat pertumbuhan, pengguna kami bertambah 33 persen dari tahun ke tahun, transaksi tumbuh 36 persen. Angka itu cukup luar biasa dengan basis 50 miliar dollar AS, dan kami berharap dapat terus berjalan," ujarnya.

Sama-sama Merugi

Selain Uber, perusahaan penyelenggara taksi online di Amerika Serikat, Lyft juga telah melantai di bursa pada Maret 2019 lalu. Kedua perusahaan ini disorot investor karena sama-sama merugi, namun model bisnisnya masih dianggap menarik. Adapun saham Lyft merosot lebih dari 7 persen saat Uber pertama kali ditransaksikan. Bahkan harga saham Lyft sudah jatuh lebih dari 20 persen dari harga IPO-nya.Sebagai perintis transportasi daring, Uber menjadikan transportasi berdasarkan permintaan sebagai norma baru di seluruh dunia, sambil mengumpulkan kerugian besar dan kontroversi di sepanjang jalan.

Pada 2018, pendapatan Uber mencapai 11,3 miliar dollar AS, naik 43 persen dari 2017. Perseroan melaporkan kerugian yang disesuaikan sebesar 1,8 miliar dollar AS, peningkatan atas kerugian sebesar 2,6 miliar dollar AS pada tahun 2017, menurut pengajuan IPO-nya. Perusahaan tidak pernah menghasilkan untung.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top