Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Penerbangan - Kemenhub Akan Audit Manajemen Lion Air

Hari Ini, Digelar Doa di Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk meringankan kesedihan keluarga korban pesawat Lion Air, mereka akan diajak melakukan doa bersama di lokasi jatuhnya pesawat tersebut, di perairan Tanjung Karawang.

JAKARTA - Keluarga penumpang pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP akan difasilitasi melakukan kegiatan tabur bunga dan doa bersama di lokasi jatuhnya pesawat itu di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11). Untuk itu, dikerahkan dua kapal perang yakni KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh.

"Kami mewakili Panglima TNI akan memfasilitasi kegiatan tabur bunga di laut pukul 07.30-12.30 WIB," kata Panglima Komando Armada I RI, Laksamana Muda TNI Yudo Margono dalam pertemuan antara tim SAR gabungan dan keluarga penumpang, di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Senin (5/11).

Menurut Yudo, keluarga penumpang diberikan pilihan jika ingin atau tidak melakukan tabur bunga, tapi setidaknya keluarga penumpang dapat pergi bersama KRI untuk melihat lokasi jatuhnya pesawat itu.

Perjalanan menuju tempat jatuhnya pesawat Lion akan dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih dua jam. "Sampai di TKP di titik ditentukan kita laksanakan doa bersama dan tabur bunga di laut. Bapak dan ibu dapat melihat lokasi jatuhnya pesawat tersebut sekaligus memanjatkan doa-doa," ujar Yudo.

Selama perjalanan, Yudo mengatakan semua pihak yang menaiki KRI itu dapat melaksanakan doa bagi penumpang Lion. "Kami fasilitasi untuk melaksanakan tabur bunga maupun melihat lokasi jatuhnya pesawat yang selama ini bapak dan ibu melihat di televisi," tuturnya.

Kerahkan Kekuatan

Dalam proses evakuasi dan pencarian penumpang, tambah Yudo, TNI berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengerahkan kekuatan yang ada di Jakarta yakni tujuh kapal perang dan 105 penyelam yang masih bekerja di laut. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo tim bekerja 24 jam untuk pencarian penumpang.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya akan melakukan audit terhadap manajemen maskapai penerbangan Lion Air. Hal ini berkaitan dengan jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610.

"Audit dari sisi manajemen ini merupakan kelanjutan dari sebelumnya kami mengaudit seluruh pesawat Max 8 yang dimiliki Lion Air. Audit soal awak, prosedur, dan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu, kami juga harus mendapatkan alternatif, dan mendorong Lion melakukan improvement," kata Menhub.

Menhub menyampaikan kepada keluarga korban bahwa pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi korban, badan pesawat, dan black box atau kotak hitam. "Dalam upaya pencarian ini, kami lakukan sesuai dengan instruksi Presiden. Beliau berpesan agar proses pencarian ini dilakukan dengan all out, sungguh-sungguh, bahkan diminta untuk 24 jam," kata Menhub.

Budi meminta Lion Air dan stakeholder penerbangan lain untuk semaksimal mungkin membantu memfasilitasi keluarga korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan dari keluarga korban yang merasa tidak diperhatikan ataupun tidak tahu harus melakukan apa saat mereka berada di Jakarta.

Tidak hanya itu, banyak anggota keluarga dari korban Lion Air yang mengeluarkan keluh kesahnya terhadap Lion Air yang dianggap tidak memberikan pendampingan terhadap keluarga korban. Bahkan anggota keluarga korban meminta pemerintah selaku regulator memberikan sanksi terhadap Lion Air. n mza/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top