Harga Minyak Naik Tipis Karena Konflik di Timur Tengah
Ilustrasi - Kilang minyak milik Lukoil di Sisilia, di Priolo, Italia 27 Oktober 2022.
"Pergerakan ini diperburuk oleh investor yang pesimistis yang membatalkan taruhan mereka pada harga yang lebih rendah. Pergerakan ini dapat diperpanjang jika investor mulai membangun posisi optimistis dalam minyak," kata Hynes.
Namun, kekhawatiran pasokan telah diredakan oleh kapasitas produksi cadangan OPEC dan fakta bahwa pasokan minyak mentah global belum terganggu oleh kerusuhan Timur Tengah.
Pemerintah Libya yang berpusat di timur dan Perusahaan Minyak Nasional yang berpusat di Tripoli pada hari Kamis pembukaan kembali semua ladang minyak dan terminal ekspor setelah perselisihan mengenai kepemimpinan bank sentral terselesaikan, mengakhiri krisis yang telah sangat mengurangi produksi minyak.
Iran dan Libya sama-sama merupakan anggota OPEC. Iran, yang beroperasi di bawah sanksi AS, memproduksi sekitar 4,0 juta barel bahan bakar per hari pada tahun 2023, sementara Libya memproduksi sekitar 1,3 juta barel per hari tahun lalu, menurut data dari Badan Informasi Energi AS.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya