Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Strategis I Importasi Garam Telah Dilakukan sejak 1990

Harga Garam Lokal Tak Kompetitif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dukungan Teknologi

Susan menambahkan selain karena harga garam impor yang lebih murah, garam yang diproduksi petambak lokal tidak bisa memenuhi kadar Natrium Chlorida (NaCl) sebesar 97 persen seperti yang dibutuhkan industri. Menurut Susan, kadar NaCl paling tinggi yang bisa diproduksi petambak lokal sebesar 94 persen, namun bisa ditingkatkan menjadi 97 persen jika didukung teknologi, seperti mesin iodisasi.

Kiara mencatat setidaknya sejak 1990 impor garam telah dilakukan sebanyak 349.042 ton dengan nilai 16,97 juta dollar AS. Importasi itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan industri serta kelangkaan stok garam akibat dampak dari anomali cuaca.

Seperti diketahui, pemerintah membuka keran impor 75 ribu ton garam konsumsi dari Australia yang akan dilakukan secara bertahap. Sebanyak 27.500 ton garam impor dari Australia yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/2) akan disebar ke sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di tiga wilayah yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.

Baca Juga :
Produksi Ikan

Sebelumnya, Ketua Bidang Ekonomi DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Memed Sosiawan, menginginkan impor garam jangan dijadikan sebagai solusi permanen agar Indonesia tidak bergantung kepada komoditas yang dihasilkan di luar negeri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top