Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Emas Turun Terseret Data Ekonomi Positif

Foto : ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Karyawan menunjukkan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

CHICAGO - Emas menghapus keuntungan awal menjadi sedikit melemah pada akhir perdagangan Rabu (2/6) pagi WIB, karena data manufaktur Amerika Serikat yang kuat dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah yang lebih tinggi mengurangi daya tarik logam kuning, namun masih bertengger di atas level psikologis 1.900 dollar per ounce.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 30 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 1.905 dollar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (28/5/2021), emas berjangka terangkat 6,8 dollar AS atau 0,36 persen menjadi 1.905,30 dollar AS per ounce.

Emas berjangka merosot 5,3 dollar AS atau 0,28 persen menjadi 1.898,50 dollar AS pada Kamis (27/5/2021), setelah menguat 3,2 dollar AS atau 0,17 persen menjadi 1.901,20 dollar AS pada Rabu (26/5/2021), dan melonjak 13,50 dollar AS atau 0,72 persen menjadi 1.898 dollar AS pada Selasa (25/5/2021).

Pasar AS tutup pada Senin (31/5/2021) untuk libur Memorial Day.

"Emas mengalami kemunduran kecil karena ekuitas AS terus menguat, imbal hasil obligasi mulai naik ... dan data manufaktur yang lebih baik," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Investor mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan mengurangi kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan, tambahnya.

Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei karena permintaan yang terpendam mendorong pesanan.

Institute for Supply Management yang berbasis di AS menempatkan indeks manufakturnya pada angka 61,2 persen pada Mei, meningkat 0,5 poin persentase dari angka April di 60,7 persen dan menunjukkan ekspansi sektor yang kuat dan pertumbuhan ekonomi AS pada Mei.

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur AS dari IHS Markit yang disesuaikan secara musiman mencapai 62,1 pada Mei, naik dari 60,5 pada April. Peningkatan bisnis di antara produsen-produsen AS termasuk yang terkuat dalam 14 tahun sejarah indeks.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.

Saham-saham global juga mencapai rekor tertinggi karena pasar mengabaikan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.

Namun, memberikan dukungan untuk emas, indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya merosot 0,2 persen, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Investor sekarang menunggu data ekonomi ekonomi utama AS lainnya, dengan peristiwa penting angka penggajian (payrolls) AS yang akan dirilis pada Jumat (4/6/2021).

"Tumpukan bukti yang menunjukkan bahwa kita telah mencapai momentum puncak ekonomi meningkatkan risiko aliran lindung nilai inflasi ke emas bisa mulai mengering," kata TD Securities.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top