Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok

Harga Cabai Mulai Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kenaikan harga cabai yang menyentuh hampir 70.000 rupiah per kilo gram (kg) kian mengkhawatirkan. Berdasarkan pantauan di beberapa pasar DKI Jakarta yang ditinjau dari situs infopangan.jakarta.go.id, harga rata-rata komoditas cabai di ibu kota pada Rabu (10/7), mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni 63.680 rupiah hingga 69.829 rupiah per kg-nya. Untuk itu pemerintah harus mengambil langkah strategis untuk menyelamatkan stabilitas pasar.

Pengamat Ekonomi Ahmad Heri Firdaus menyebutkan kondisi ini telah terjadi hampir setiap tahun. Mestinya pemerintah sudah lama menyiasatinya, namun nyatanya hingga saat ini masalah ini tetap saja terjadi. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah belum memiliki skema yang tepat untuk menstabilkan harga cabai. Sebagai solusinya dengan menyiapkan buffer stock atau cadangan penyanggah.

Baca Juga :
Realisasi PSN

Menurut Heri, untuk meredam gejolak harga cabai Pemerintah sebenarnya bisa mengandalkan peran Pemerintah Daerah (Pemda). Pasalnya, Pemda memiliki badan usaha milik daerah (Pemda) sektor pangan yang bisa menyerap produksi cabai. "BUMD inilah yang menampung cabai ini ketika produksinya berlimpah, sehingga ketika terjadi kekurangan pasokan bisa mengandalkan buffer stock yang ada,"ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/7).

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya untuk mengantisipasi musim-musim yang di luar prediksi yang akan membuat harga-harga bergejolak. Dampak kemarau soalnya berdampak terhadap produksi bahan pokok dan dapat memicu terganggunya suplai ke pasar.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti, berharap agar Bulog bisa menyerap cabai petani. Soalnya, jenis komoditas ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang rentan rusak dan tak tahan lama. Cabai merupakan satu-satunya komoditas yang alami gejolak karena musim kemarau. "Diharapkan kapasitas gudang Bulog dapat menampung beberapa komoditas bahan pangan yang harganya dapat terpengaruh iklim,"ungkap Tjahya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top