Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Pangan I Dalam Dua Pekan ke Depan, di Beberapa Sentra Produksi Bakal Panen

Harga Bawang Merah Terkendali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kenaikan harga bawang merah dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena saat ini sedang di luar masa panen atau off season.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan harga bawang merah saat ini terpantau aman. Kendatipun terjadi kenaikan harga, namun masih berada di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah sebesar 32.000 rupiah per kilogram (kg).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti, menyebutkan harga bawang merah nasional pada Maret 2019 berkisar 30.214 rupiah per kg. "Meskipun mengalami kenaikan sebesar 18,68 persen dibanding bulan sebelumnya, namun harga tersebut masih di bawah harga acuan," ungkapnya di Jakarta, Selasa (9/4).

Tjahya juga menyampaikan harga bawang merah masih terkendali di wilayah sentra produksi seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu masing-masing 31.110 rupiah per kg dan 29.500 rupiah per kg. Sama halnya dengan harga bawang merah di Temanggung dan Enrekang. Per 3 April 2019, harga di kedua daerah tersebut berkisar antara 15.000-27.000 rupiah per kg.

Sementara itu, kenaikan terjadi di daerah non-sentra produksi, seperti Papua, Maluku Utara, dan Papua Barat berturut-turut 45.000, 43.085 dan 41.125 rupiah per kg.

Kemendag menyebutkan kenaikan harga bawang merah terjadi karena saat ini sedang di luar masa panen atau off season. Namun, lanjut Tjahya, dalam dua pekan ke depan diperkirakan ada penambahan jumlah panen wilayah sentra seperti Brebes, Demak, Kendal, Sumenep, Probolinggo, dan Nganjuk.

"Diharapkan, penambahan jumlah panen dapat meningkatkan pasokan bawang merah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga harga akan tetap terjaga stabil," kata Tjahya.

Operasi Pasar

Setelah menggelar operasi pasar (OP) bawang merah sebanyak 21 ton di Jakarta, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar operasi serupa di tiga pasar di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/4).

Seperti diketahui, Kementan mulai melakukan OP bawang sejak 5 April lalu guna menstabilkan harga bawang merah dan bawang putih di pasaran.

Operasi pasar di Surabaya ini dipimpin langsung Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Moh Ismail Wahab. Pembeli yang datang terdiri dari pedagang dan masyarakat, berebut bawang merah yang dijual tersebut.

"Untuk di Surabaya total kami gelontorkan 24 ton di antaranya Pasar Pabean sebanyak 8 ton, Pasar Kaputren 8 ton, besok di Pasar Mangga Dua 8 ton," ujar Ismail melalui keterangannya.

Ismail menerangkan, pemerintah berharap OP ini mampu menarik suasana pasar bahwa stok bawang itu banyak sehingga spekulan tidak membuat harga yang tinggi. OP membuat harga kembali stabil. Apalagi dalam waktu dekat digelar panen raya di beberapa daerah.

"Harga yang naik, sesungguhnya bukan terjadi karena suplainya sedikit, namun dikarenakan terlambat panen akibat kendala hujan. Pasokan bawang semakin meningkat dikarenakan beberapa daerah sudah mulai panen," terang Ismail. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top