Haiti Terima Bantuan Rompi Anti Peluru untuk Polisinya dari Taiwan

Taiwan membantu Haiti membeli rompi anti peluru dan alat pelindung diri lainnya dari pabrikan Taiwan, kata kementerian luar negeri pulau itu pada Selasa, saat keamanan di negara Karibia itu memburuk.

Haiti menghadapi kekurangan bahan bakar akut karena blokade oleh koalisi geng yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry, dengan aktivitas ekonomi terhenti dan banyak rumah sakit terpaksa ditutup.

Haiti adalah satu dari hanya 14 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang diklaim Tiongkok.

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan pemerintah membantu pemerintah Haiti membeli alat pelindung diri seperti rompi anti peluru dari produsen Taiwan.

Juru bicara kementerian, Joanne Ou, mengatakan bantuan itu "dalam rangka meningkatkan kemampuan polisi Haiti untuk melakukan tugas dan menanggapi seruan masyarakat internasional dan negara-negara yang berpikiran sama untuk meningkatkan keamanan publik di Haiti".

Taiwan juga bekerja sama dengan badan amal Amerika Serikat Food For The Poor untuk menyediakan beras ke Haiti, kata Juru bicara kementerian, Joanne Ou.

Kedutaan Taiwan di Haiti beroperasi secara normal tetapi akan membuat "penyesuaian" tergantung pada situasinya, kata Juru bicara kementerian luar negeri Taiwan.

Jepang mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menutup sementara kedutaannya di Haiti karena memburuknya situasi keamanan dan kemanusiaan di sana.