Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hadapi Ancaman Nuklir Korea Utara dan Rudal Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan Pilih Baikan Setelah Saling Benci Akibat Penjajahan Kejam Ini

Foto : David Mareuil/Pool Photo via AP

Perdana Menteri Fumio Kishida ketika Menghadiri Konferensi Pers pada Selasa, 26 April 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Jepang melalui Perdana Menteri Fumio Kishida menunjukkan kesediaannya pada Selasa (26/4) untuk memperbaiki hubungan yang sangat tegang dengan Korea Selatan.

Menurut Kishida hubungan antara kedua sekutu Amerika Serikat (AS) itu penting ketika tatanan internasional berbasis aturan terancam oleh invasi Rusia ke Ukraina.

"Tidak ada waktu untuk disia-siakan dalam meningkatkan hubungan Jepang-Korea Selatan," kata Kishida kepada delegasi yang dikirim oleh Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol seperti dikutip kantor berita AP.

Akibat ketegangan geopolitik yang terus meningkat, Kishida menekankan Jepang dan Korea Selatan perlu memperbaiki hubungan mereka saat ini daripada sebelumnya.

"Kerja sama strategis antara Jepang dan Korea Selatan, dan di antara Jepang, AS dan Korea Selatan, lebih diperlukan dari sebelumnya," tambah Kishida.

AP melaporkan delegasi beranggotakan tujuh orang yang dikirim oleh Yoon, presiden baru Korea Selatan yang mulai menjabat pada 10 Mei itu tiba di Tokyo pada Minggu (24/4) untuk membicarakan kebijakan dengan para pejabat Jepang.

Yoon telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan hubungan kedua negara, yang telah jatuh ke tingkat terendah dalam beberapa tahun karena perselisihan yang berasal dari tindakan Jepang selama penjajahan yang berlangsung pada 1910-1945 di Semenanjung Korea.

Perselisihan terakhir kedua negara di Asia Timur itu dipicu oleh putusan pengadilan Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan Jepang untuk membayar kompensasi atas perlakuan kasar mereka terhadap pekerja paksa Korea selama Perang Dunia II.

Pada sisi lain, Jepang terus bersikeras semua masalah kompensasi masa perang antara negara-negara diselesaikan di bawah perjanjian 1965 dan menuduh Korea Selatan melanggar hukum internasional.

Perselisihan berkepanjangan kedua negara juga menyebabkan masalah perdagangan dan mengancam kerja sama keamanan mereka dengan AS di tengah kekhawatiran tentang kekuatan dan pengaruh militer Tiongkok yang tumbuh dan pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara.

Kepala delegasi Chung Jin-suk mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan mereka dengan Kishida bahwa kedua pihak sepakat untuk mengembangkan hubungan berorientasi masa depan untuk keuntungan bersama.

Lebih lanjut Kishida mengatakan dirinya akan dengan hati-hati menilai diskusi dengan delegasi dan posisi pemerintahan baru Korea Selatan.

"Untuk memulihkan hubungan Jepang-Korea Selatan ke hubungan yang sehat berdasarkan posisi Jepang yang konsisten, ingin berkomunikasi secara dekat dengan pemerintahan baru di bawah Presiden terpilih Yoon," kata Kishida seperti dilansir dari AP.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top