Hacker Asal Indonesia Palsukan Situs Bansos Covid-19 Amerika Serikat, Hingga FBI Datang
"Mereka membuat kegiatan ini sejak Mei 2020. Mereka membuat 14 website palsu. Lalu disebar dengan cara melalui SMS dengan software SMS blast," kata Kapolda.
Kapolda mengatakan dengan situs palsu tersebut, pelaku berhasil mendapatkan 30 ribu data warga AS secara ilegal.
"Ada 30 ribu data dari 14 negara bagian AS yang telah diambil secara illegal, Tiap orang dapat USD2.000 sehingga total ada USD60 juta," ujarnya.
Nico menjelaskan, data tersebut berisi warga yang terdampak Covid-19. Mereka mengisi data untuk mendapatkan bantuan.
"Orang-orang ini mengisikan datanya tanpa menyadari bahwa dia buka domain palsu, mengisi datanya sosial number. Kemudian data ini dikirim ke orang lain," kata Nico.
Halaman Selanjutnya....
Editor : FBC
Komentar
()Muat lainnya