Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gus Halim: Gandeng BRIN Percepat Pembangunan Desa Berbasis Data

Foto : kemendesa.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam rangka mempercepat pembangunan desa berbasis data.

"Dalam membangun desa kita butuh kolaborasi. Karena tidak mungkin Kemendes PDTT menangani sendiri 75 ribu lebih desa yang butuh sentuhan," ujar Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/12).

Oleh karena itu, ia mengatakan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka percepatan pembangunan desa penting, salah satunya dengan BRIN. Mendes mengatakan kementeriannya telah merancang pembangunan desa berbasis masalah, bukan berbasis keinginan desa.

"Kita munculkan gagasan SDGs Desa, itu supaya mendetailkan masalah di desa. Kita kuatkan data dan membuat perencanaan pembangunan di desa itu berbasis data," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa, saat menerima audiensi BRIN dalam rangka Memaksimalkan Implementasi Kegiatan Membangun Desa.

Ia menyampaikan Kemendes PDTT dan BRIN berencana untuk mengunjungi Desa Laramo di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang merupakan desa binaan BRIN.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama BRIN, Profesor Siti Zuhro menyampaikan salah satu desa yang menjadi binaan BRIN yakni Desa Laramo di Konawe Utara. Desa ini dinilai belum tersentuh dan belum diberikan pemahaman tentang pembangunan desa.

"Kami eksekusi Desa Lamaro. Kami ajak bergerak cepat pembangunan desa di sana selama tiga bulan hingga bulan Desember ini. Kami ingin jadikan desa percontohan di sana," tutur dia.

Ia menyampaikan bersama masyarakat pihaknya membangun lahan kosong untuk dijadikan rumah inovasi, serta menciptakan pasar kaget untuk menggerakkan ekonomi di Desa Lamaro.

Ia menambahkan BRIN telah melakukan pelatihan dalam memanfaatkan sejumlah potensi yang ada di Desa Lamaro seperti pelatihan pengolahan cengkeh, pengolahan sagu dan lainnya.

"Di sana penghasil cengkeh, penghasil sagu dan memiliki wisata jika dikembangkan," kata dia.

Oleh karena itu, BRIN sangat optimistis Desa Lamaro bisa turut berkompetisi di tingkat nasional hingga internasional jika mendapat dukungan dari berbagai pihak salah satunya dengan Kemendes PDTT.

"Dengan kolaborasi, percepatan pembangunan di desa akan segera terwujud dengan cepat," ujar dia. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top