Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 06 Mei 2022, 16:20 WIB

Guru Besar yang Tetap Membumi

Prof. Dr. med. Frans Santosa.

Foto: Istimewa

JAKARTA - Ia kini dipercaya jadi KetuaKetua Senat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPVNJ). Dia dikenal hangat, ramah dan dekat dengan siapa saja.Dia adalah Prof. Dr. med. Frans Santosa.

Mengutip keterangan Humas UPVNJ, Prof. Frans adalah sosok guru besar yang tetap membumi. Ia mengawali karirnya sebagai pengajar dengan menjadi dosen vaskuler pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sembari bekerja di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pada tahun 1993.

"Kemudian setelahnya berkesempatan untuk dinas di luar negeri, tepatnya di German. Beliau mengaku pada awal karirnya banyak belajar dan dibimbing oleh para guru," kata Humas UPVNJ dalam keterangannya.

Selain menjadi Ketua Senat di UPNVJ, kata Humas UPVNJ, Frans juga memiliki segudang kesibukan. Frans tercatat menjadi salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia yang pertama. Ia juga menjabat sebagai Ketua Divisi Pembinaan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia mulai dari tahun 2012 sampai sekarang.

Frans bercerita awal mula ia mulai menginjakan kaki atau mengabdi di UPVNJ. Da mulai mengabdi di UPVNJ sekitar tahun 2009, Prof. Kala itu ia diajak oleh Prof. Hadiman dan Prof. Ronin Edi Baskara. Lalu dipertemukan dengan Dekan Fakultas Kedokteran dan Rektor UPNVJ yang kala itu dijabat oleh Koesnadi Kardi.

"Bapak Koesnadi Kardi pada waktu itu sangat menerima saya dengan baik dan langsung mengajak saya untuk bergabung, lalu kemudian mengangkat saya menjadi academic advisor dengan niat memberikan yang terbaik untuk UPNVJ. Setelah itu, banyak dukungan dari berbagai pihak yang mengalir dalam proses perjalanan karir saya sehingga saya bisa menjadi guru besar di UPNVJ," ungkapnya.

Frans bersyukur atas kehendak Tuhan semuanya bisa berjalan lancar. Ia percaya akan prinsip yang dipegang teguh selama masa hidupnya jika niat dan tujuan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula

"Semua tantangan saya terima, tidak ada yang saya tolak, yang penting semuanya untuk kebaikan dan kebenaran. Saya pun sudah melalui banyak sekali hambatan dan tantangan baik dalam karir dan juga profesi saya sebagai dokter, baik dalam bentuk iri hati, cemooh dan fitnah dari orang-orang, asam garam kehidupan sudah saya rasakan dan lalui semuanya. Tetapi dilain sisi, saya pun beruntung karena selalu dipertemukan dengan banyak orang baik dan tentunya selalu didukung oleh keluarga saya, istri dan anak-anak saya," tuturnya.

Ia juga bercerita, pada tahun 2014, diangkat jadi Guru Besar UPVNJ. Atau seminggu setelah Eddy Siradj resmi menggantikan Koesnadi Kardi sebagai Rektor UPNVJ.

"Saya bersumpah semenjak itu saya tanamkan dalam diri saya bahwa saya ada di UPNVJ bukan untuk tujuan lain melainkan hanya memberikan yang terbaik, apapun yang saya bisa hanya untuk UPNVJ selama saya hidup, apalagi saya dipercaya menjadi Ketua Senat di UPNVJ," katanya.

Menurut Frans, tujuan hidupnya sekarang adalah bagaimana dia bisa berguna bagi orang lain. Tidak ada ambisi lain.

"Sudah banyak hal yang telah saya capai dalam hidup ini, baik dalam profesi saya sebagi dokter, seorang akademisi sampai dengan pekerjaan saya. Tugas saya dalam hidup ini yaitu hanya ingin selalu berbuat baik dan selalu menyenangkan orang-orang disekitar saya. Karena dengan begitu, hati saya sudah merasa bahagia," ujarnya.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.