Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan | Dampak El Nino Berpotensi Picu Inflasi

Gunakan Varietas Tahan Kekeringan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah perlu memperhatikan wilayah-wilayah zona merah kerawanan pangan di tengah ancaman dampak cuaca ekstrem El Nino. Untuk mengantisipasi penurunan produksi padi, seharusnya disiapkan varietas yang tahan terhadap kekeringan.

Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti, mengatakan sebenarnya ada banyak pilihan untuk mengantisipasi penurunan produksi pangan, yakni dengan menanam tanaman tahan saat cuaca kering. "Hal itu misalnya padi, ganti dengan varietas yang tahan di lahan kering sehingga bisa tetap panen," ucapnya kepada Koran Jakarta, Kamis (10/8).

Menurut Esther, dengan berulangnya peristiwa kelaparan imbas kekeringan di Papua, maka sudah saatnya Indonesia tidak mengandalkan alam saja. "Teknologi pertanian menjadi suatu yang harus diupayakan dan diimplementasikan," ungkapnya.

Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet, memperingatkan penurunan produksi akibat El Nino dikhawatirkan bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi daerah hingga nasional. Karena itu, pemerintah perlu mewaspadai perkembangan pada kuartal III dan IV sebagai dampak dari El Nino.

Baca Juga :
Tingkatkan Produksi

"Jika El Nino lambat diantisipasi maka akan memicu lonjakan inflasi nasional dan daerah. Tentunya itu bisa menekan konsumsi rumah tangga," tegas Yusuf.

Secara terpisah, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta jajaran kerjanya segera turun tangan membantu pemulihan warga di dua distrik Puncak Papua dalam menghadapi krisis kesehatan seperti diare akibat cuaca ekstrem. Menurut Mentan, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam.

"Saya minta semua turun tangan untuk pemulihan di Kabupaten Puncak Papua dengan mendorong masyarakat setempat melakukan penanaman di pekarangan. Saya berharap kita menyediakan bantuan benih umbi, hewan ternak, dan cairan penyubur tanaman," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/8).

Selain itu, juga meminta agar gugus tugas kementan memantau jalanya Posko bantuan di sana serta perkembangan masyarakat Puncak dalam melewati masa sulit. Sebagai informasi, Mentan direncanakan akan meninjau kondisi Distrik Agandugume Puncak Papua.

"Jadi, perlu saya tegaskan bahwa kejadian di sana bukan karena masalah kelaparan, tetapi karena penyakit dehidrasi dan diare," katanya.

Bantuan Bibit

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan semua bantuan baik pangan langsung maupun bibit unggul segera akan direalisasikan dalam waktu dekat. Salah-satunya adalah bibit umbi berikut polybag dan cairan penyubur.

"Penanganan lanjutan di Kabupaten Puncak Papua sudah diagendakan dengan membantu pengembangan komoditas ubi jalar, talas, dan kentang. Kami juga memberi bantuan polybag dan penyubur tanaman," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top