Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Investasi Sektor Energi

Gunakan Profit dari Batu Bara untuk Akselerasi Transisi Energi

Foto : Sumber: Kementerian ESDM/KJ/ones/and
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta memanfaatkan keuntungan dari ekspor batu bara untuk mengakselerasi transisi energi. Hal itu seiring dengan kenaikan harga acuan batu bara yang mencapai 342 dollar Amerika Serikat (AS).

Manajer Program Tranformasi Energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Deon Arinaldo, dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan keuntungan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor tambang batu bara bisa dialihkan sebagian untuk mendorong transisi energi dengan bertahap guna mengurangi kebergantungan sistem kelistrikan pada PLTU, sekaligus mendorong pengembangan energi terbarukan.

Menurut IESR, kebijakan domestic market obligation/kewajiban pasar domestik (DMO) batu bara telah menciptakan lapang tanding yang tidak seimbang untuk energi terbarukan. "Jika pemerintah tidak menerapkan DMO, harga pembangkitan listrik dari PLTU batu bara dapat mencapai 14-16 sen per kWh apabila mengacu harga batu bara 324 dollar AS per ton," kata Deon.

Deon menegaskan bahwa tanpa dukungan dari regulasi, pembangkitan listrik dari energi terbarukan sudah lebih murah dibandingkan PLTU batu bara.

Menurutnya, kebijakan DMO membuat keekonomian pembangkit energi terdistorsi karena tidak berdasarkan biaya yang sebenarnya. Selain itu memberikan disinsentif bagi perusahaan untuk mengakselerasi energi terbarukan yang lebih murah dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top