Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Gunakan Kembali Kemasan Plastik Bisa Kurangi Emisi hingga 69 Persen

Foto : TONY KARUMBA / AFP

Kemasan yang dapat digunakan kembali tidak hanya menurunkan emisi perusahaan tetapi juga dapat menurunkan biaya beberapa barang.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Hasil studi yang dilakukan oleh lembaga nirlaba Ellen MacArthur Foundation, pada Kamis (22/11), menyebutkan meluasnya penerapan kembali dan penggunaan ulang kemasan plastik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 69 persen.

Dikutip dari The Straits Times, skema seperti ini tidak hanya menurunkan emisi perusahaan, namun juga dapat menurunkan biaya beberapa barang, menurut penelitian yang mencakup lebih dari 60 organisasi termasuk pemerintah nasional dan perusahaan barang konsumen.

Yayasan tersebut, sebuah kelompok amal yang dikenal mempromosikan ekonomi sirkular yang mengurangi produksi dan konsumsi, melakukan penelitian ini dalam kemitraan dengan Systemiq, sebuah perusahaan berbasis di Inggris yang berfokus pada bisnis berkelanjutan, dan konsultan lingkungan Eunomia.

Penelitian tersebut, yang diterbitkan pada saat upaya PBB untuk mewujudkan perjanjian pertama di dunia untuk mengendalikan polusi plastik tidak menunjukkan kemajuan, menyerukan perubahan sistemis untuk membendung dan membalikkan sampah plastik pada produk minuman, produk perawatan pribadi, makanan segar, dan minuman.

Paling Ambisius

Dalam skenario paling ambisius yang disebut perubahan sistem, skema penggunaan kembali dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 35 persen hingga 69 persen, penggunaan air sebesar 45 persen hingga 70 persen, dan penggunaan material sebesar 45 persen hingga 76 persen.

"Namun, skema simpanan kemungkinan menjadi kunci untuk mencapai target tersebut dengan mendorong tingkat pengembalian yang tinggi," tambahnya.

Dalam skenario perubahan sistem, jika konsumen menerima kembali 20 sen euro (29 sen Singapura) ketika mereka mengembalikan kemasan ke penjual. Hal ini akan menyebabkan biaya bersih yang jauh lebih rendah untuk botol minuman dan perawatan pribadi yang dapat dikembalikan dibandingkan dengan opsi sekali pakai.

"Namun untuk mencapai tingkat pengembalian yang tinggi dan menjadikan skema penggunaan kembali kompetitif, infrastruktur pengumpulan bersama, pengemasan dan pengumpulan yang terstandardisasi, penggunaan kemasan bersama oleh beberapa pemain, diperlukan," kata penelitian ini.

"Sekarang tekanannya ada pada pembuat kebijakan dan para pemimpin bisnis di sektor barang konsumsi yang bergerak cepat untuk mengubah praktik mereka," kata Jean-Pierre Schwetizer, manajer ekonomi sirkular di Biro Lingkungan Eropa, dalam studi tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top