Gunakan Bantuan Keluarga Berencana secara Maksimal
Kekayaan sumber daya alam tidak berarti bila generasi penerus tak berkualitas karena stunting. Kondisi ini juga dapat menyebabkan rentan penyakit.
JAKARTA - Pemerintah daerah (pemda) diminta menggunakan dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) secara maksimal agar dapat membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul. Permintaan ini datang dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, di Jakarta, Selasa (18/1).
"Sekali lagi, pelaksanaan dana alokasi khusus BOKB demi anak, ibu hamil, dan bayi-bayi menjadi orang berkualitas. Kalau BOKB tidak diserap dengan baik, sama saja artinya kita menelantarkan mereka," katanya.
Ia menyebutkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) BOKB dari pemerintah, terus meningkat sejak tahun 2008. Pada tahun 2019, jumlahnya 62 miliar rupiah. Kemudian tahun 2021 meningkat luar biasa menjadi 400 miliar rupiah.
Pengelolaannya memang ada sedikit perubahan. Semula dana dikelola kepala perwakilan seluruh daerah. Kini pengelolaan digeser kepada kepala OPD kabupaten atau kota. Ini sebagai upaya menyukseskan penyerapan dana BOKB baik fisik maupun nonfisik.
"BKKBN memang sengaja meningkatkan anggaran untuk dinas KB kabupaten dan kota. Peningkatan karena kami sangat menyadari anggaran dari pemda kepada dinas-dinas amat terbatas," tambah Hasto.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya