Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Juarai Liga Champions

Guardiola Tempatkan City di Level Elite Eropa

Foto : Paul ELLIS / AFP

Perjuangan Panjang Pep Guardiola I Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan mengangkat trofi saat mereka me­rayakan kemenangan dalam pertandingan final Liga Champions antara Inter Milan melawan Manchester City di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Minggu (11/6) dini hari WIB. City memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. Perjuangan panjang Pep Guardiola untuk memenangkan Liga Cham­pions akhirnya terwujud usai City memenangkan laga final.

A   A   A   Pengaturan Font

Kali ini keberuntungan menaungi Guardiola saat menorehkan sejarah untuk City, setelah Rodri mencetak mencetak gol 22 menit jelang laga usai.

ISTANBUL - Perjuangan panjang Pep Guardiola untuk memenangkan Liga Champions akhirnya terwujud usai Manchester City memenangkan laga final, Minggu (11/6) dini hari WIB, mengalahkan Inter Milan 1-0. Terakhir kali Guardiola mengangkat trofi Liga Champions 12 tahun lalu. Saat itu, tim Barcelona asuhannya menampilkan performa impresif untuk mengalahkan Manchester United 3-1 di Wembley.

Kali ini kemenangan tipis 1-0 atas Inter Milan di Istanbul tidak akan dianggap sebagai salah satu penampilan terbaik City dalam tujuh tahun sejak pelatih asal Spanyol itu tiba di Manchester. Tapi, kemenangan tersebut paling signifikan bagi City. Klub yang selama ini hidup di bawah bayang-bayang MU, kini telah menyamai capaian "Setan Merah" 1998-1999 dengan meraih treble winners. City meraih Piala Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions di musim yang sama.

"Memenangkan treble winners sangat sulit. Itu sebabnya kali ini tidak penting caranya, tapi mendapatkannya," ujar Guardiola. Pria berusia 52 tahun itu tahu betul tentang detil kecil akan menentukan keberhasilan atau kegagalan di tahap akhir Liga Champions. Usai terakhir memenangkan kompetisi antarklub tertinggi Eropa itu, dia kalah dalam satu final, lima semifinal, dan tiga perempat final dalam 10 musim di Barca, Bayern, dan City.

Berkali-kali keberuntungan meninggalkannya. Lionel Messi melewatkan penalti krusial untuk Barcelona dalam laga melawan Chelsea di semifinal 2012. Thomas Mueller juga melakukan kesalahan dari titik penalti yang membuat Bayern kehilangan tempat di final melawan Atletico Madrid tahun 2016.

Di City, intervensi VAR yang dramatis membatalkan gol Raheem Sterling di menit-menit terakhir dalam kekalahan dari Tottenham di perempat final 2019. Real Madrid bangkit di semifinal musim lalu dari ketinggalan dua gol di detik-detik terakhir setelah serangkaian penyelamatan luar biasa dari Thibaut Courtois untuk membuat City tersingkir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top