Guardiola Tempatkan City di Level Elite Eropa
Perjuangan Panjang Pep Guardiola I Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan mengangkat trofi saat mereka merayakan kemenangan dalam pertandingan final Liga Champions antara Inter Milan melawan Manchester City di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Minggu (11/6) dini hari WIB. City memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. Perjuangan panjang Pep Guardiola untuk memenangkan Liga Champions akhirnya terwujud usai City memenangkan laga final.
Narasi yang ada kini berbalik. Guardiola menempatkan dirinya sebagai pelatih keempat yang memenangkan tiga gelar Liga Champions sebagai pelatih dan keenam yang memenangkan kompetisi itu dengan dua klub berbeda. Hanya Carlo Ancelotti dengan empat gelar yang memenangkannya lebih banyak.
"Dia jenius," ujar pemain sayap City, Jack Grealish, yang muncul musim ini setelah melewati tahun pertama dengan sulit. "Bahkan tahun lalu ketika saya bermain buruk, tetap di sana bersama saya. Tahun ini dia memberi saya platform itu untuk tampil. Jadi, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih padanya," sambungnya.
Guardiola sebelumnya dituduh terlalu sulit menentukan pilihan starter di Liga Champions. Itu terjadi saat dia meminggirkan gelandang bertahan Rodri dan Fernandinho dalam kekalahan dari Chelsea di final Liga Champions, dua tahun lalu. Kali ini satu-satunya keputusan kontroversialnya adalah mencadangkan Kyle Walker untuk memberi jalan bagi Nathan Ake. Meski demikian, Walker mengatakan menerima keputusan tersebut.
"Saya akan selalu kecewa ketika tidak bermain," ujar Walker. "Tapi, saya akan selamanya berutang padanya," sambungnya. ben/AFP/G-1
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya