Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Energoatom Berharap Kunjungan IAEA Bisa Mengarah pada Demiliterisasi

Grossi: Tim IAEA Tetap Tinggal di PLTN Zaporizhzhia

Foto : AFP/Genya SAVILOV

Keterangan Grossi I Dirjen IAEA, Rafael Grossi (tengah) saat berbincang dengan Menteri Energi Ukraina, German Galushenko (kiri) dan kepala Energoatom, Petro Kotin, pada Kamis (1/9). Dalam keterangannya, Grossi mengatakan bahwa tim IAEA akan tetap tinggal di PLTN Zaporizhzhia untuk memberikan penilaian situasi secara teknis yang tidak memihak dan netral.

A   A   A   Pengaturan Font

ZAPORIZHZHIA - Kepala badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa para ahlinya tetap tinggal setelah mereka tiba di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa.

"Kami tidak akan kemana-mana. Tim IAEA sekarang ada di sana, di PLTN dan akan tetap di sana," kata Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), Rafael Grossi, yang secara langsung memimpin misi tersebut, kepada wartawan setelah ia kembali ke wilayah yang dikuasai Ukraina.

Sebelumnya dilaporkan sebuah tim inspeksi dari IAEA harus menerjang serangan tembakan yang intens untuk mencapai PLTN Zaporizhzhia.

Grossi mengatakan sekelompok ahli IAEA tetap tinggal di PLTN dan akan memberikan penilaian situasi secara teknis yang tidak memihak dan netral. "Mereka berada di sana untuk memeriksa sistem keselamatan, menilai kerusakan, dan mengevaluasi kondisi kerja. Mereka bertemu dengan para pejabat nuklir Russia guna membahas risiko," kata Grossi.

"Jelas bahwa PLTN dan integritas fisik PLTN telah dilanggar beberapa kali, secara tidak sengaja dan juga dengan sengaja. Saya khawatir, saya khawatir dan saya akan terus khawatir tentang PLTN sampai kita memiliki situasi yang lebih stabil, yang lebih dapat diprediksi," imbuh dia.

Ukraina dan Russia saling menuduh telah menciptakan risiko bencana seperti Chernobyl dengan menembaki sekitar PLTN. Russia menduduki PLTN itu di awal perang yang sudah berlangsung lebih dari enam bulan.

Kyiv juga menuduh Russia menggunakan fasilitas itu untuk melindungi pasukannya, dan berencana mencuri pasokan listrik dengan menghubungkannya ke jaringan listrik Russia. Moskwa membantahnya, tetapi sejauh ini menolak seruan internasional untuk menarik pasukannya dari pabrik tersebut.

Rekaman video yang dirilis oleh kantor berita negara RussiaRIAmemperlihatkan bahwa tim inspektur IAEA, termasuk Grossi, mengenakan helm pengaman dan diajak berkeliling di sekitar lokasi PLTN oleh pejabat energi Russia.

Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa Moskwa melakukan segalanya untuk memastikan bahwa PLTN itu bisa beroperasi dengan aman dan agar inspektur IAEA dapat menyelesaikan tugas mereka.

Sebelumnya, perusahaan nuklir negara Ukraina, Energoatom, mengatakan penembakan Russia telah memaksa penutupan salah satu dari dua reaktor yang masih beroperasi di lokasi tersebut.

Aset Penting

Sejak dikuasai oleh Russia pada Maret, PLTN Zaporizhzhia tersebut telah dikendalikan oleh pasukan Russia tetapi dioperasikan oleh staf Ukraina.

Pabrik itu terletak di tepi selatan waduk besar di Sungai Dnipro yang memisahkan pasukan Russia dan Ukraina di bagian tengah Ukraina selatan. Sebelum perang, PLTN Zaporizhzhia memasok lebih dari seperlima kebutuhan listrik Ukraina.

Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina telah meluncurkan serangan balasan besar-besaran untuk merebut kembali wilayah di selatan Ukraina, terutama di Dnipro di provinsi tetangga Kherson.

Para pejabat Ukraina menyambut baik kunjungan IAEA, mengungkapkan harapan bahwa itu akan mengarah pada demiliterisasi di PLTN Zaporizhzhia.

"Kunjungan IAEA akan sukses jika berhasil mengarah pada demiliterisasi fasilitas tersebut," ucap kepala Energoatom, Petro Kotin, seraya mengatakan bahwa pihak berwenang akan melakukan segala upaya untuk mengaktifkan kembali reaktor pembangkit yang ditutup pada Kamis (1/9) lalu karena terjadi penembakan. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top