Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Kerja

"Grider" Proyek Rel Dwi Ganda Ambruk, 4 Tewas

Foto : ANTARA/Basri Marzuki
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Diduga karena posisi launcher grider (alat pengangkat berat) tidak tepat sehingga terjadi kecelakaan kerja di proyek pembangunan Fasilitas Perkeretapian Manggarai-Jatinegara rel dwi ganda (double-double Ttack) di kawasan Jatinegara, Jakarta, Minggu (4/2), sekitar pukul 05.00 WIB. Kecelakaan tersebut terjadi saat pekerja akan memasang bantalan rel.


Akibat peritiwa itu, empat orang pekerja tewas. Mereka adalah Jaenudin (44 tahun) asal Karawang, Dami Prasetyo (25 tahun) asal Purworejo, Jana Sutisna (44 tahun) asal Bandung Barat, dan Joni (34 tahun).


"Korban empat orang meninggal adalah pekerja dan bukan masyarakat umum. Dua orang meninggal di tempat sedangkan dua orang lagi meninggal di rumah sakit.

Saat ini keempat korban meninggal akan dilakukan visum di rumah sakit Polri Bhayangkara, Keramat Jati. Lalu, satu orang pekerja berhasil menyelamatkan diri. Saat ini ia hanya mengalami shock dan tidak dirawat," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo.


Sebelumnya juga terjadi kecelakaan kerja di girder proyek infrastruktur LRT Kelapa Gading-Velodrome dan Tol Depok-Antasari.


Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu mengatakan di lokasi tersebut memang akan dibangun elevated track.

Dan ketika itu crane baru dioperasikan untuk mengangkat box grider di salah satu segmen, dan hendak berpindah ke segmen lainnya untuk melakukan pekerjaan yang sama.


"Jadi rel di lokasi itu memang dibuat bertingkat rencananya. Nah, crane itu sedang melakukan aktivitas pengangkatan box grider. Saat kondisi berpindah itulah crane roboh," katanya.


Sementara itu, Direktur Operasi PT Hutama Karya, Suroto, mengatakan hingga saat ini konsorsium proyek terus bekerja sama dengan pihak Kepolisian dengan melakukan pengamanan radius 300 meter di seputar lokasi kejadian, serta memastikan semua peralatan dalam kondisi stabil dalam rangka memastikan keamanan bagi masyaakat sekitar lokasi pasca kejadian.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak berada di dekat lokasi, supaya proses penanganan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi semuanya," ungkap dia.

Uji Kapasitas


Sedangkan Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Iwan Zarkasi, menjelaskan Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bakal melakukan pemeriksaan terhadap alat konstruksi tersebut. "Kami juga akan melakukan uji kapasitas lancaran dari launcher yang digunakan," ujar


Iwan menuturkan launcher itu sudah beroperasi enam kali dari rencana sepuluh span yang akan dipasang. Kecelakaan ini terjadi pada bentang ke tujuh. "Sistem yang akan digunakan itu sebetulnya sudah sering, yaitu span by span. Kejadian ini pada pilar 23 menuju pilar 22," ucapnya.


Penyebab kecelakaan baru bisa disimpulkan setelah petugas rampung melakukan observasi dan investigasi. "Nanti, kalau sudah clear, kami sampaikan," tuturnya. mza/yni/AR-2

Penulis : Mohammad Zaki Alatas, Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top