Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

GNPIP Dorong 5 Program Pengendalian Inflasi Jakarta

Foto : antara

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar pada Launching GNPIP, 18 Juni 2023 di Center Atrium, Mal Taman Anggrek, Jakarta, Minggu (18/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Upaya pengendalian inflasi komoditas pangan di tengah pemulihan ekonomi DKI Jakarta diperkuat melalui peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang sekaligus menjadi program unggulan JakreatiFest 2023.

Pelaksanaan GNPIP DKI Jakarta dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) memiliki lima program utama yang disinergikan untuk menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, antara lain operasi pasar berbagai komoditas pangan, pengembangan urban farming dan digital farming, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), dukungan sarana produksi pangan, serta mendorong diversifikasi dan penggunaan produk olahan bahan pangan.

"Program-program tersebut dilaksanakan melalui sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, dan stakeholder lainnya yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar pada peluncuran GNPIP di Center Atrium, Mal Taman Anggrek, Jakarta, Minggu (18/6).

Untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi dengan kondisi DKI Jakarta yang merupakan daerah perkotaan yang memiliki lahan produksi pangan terbatas, selain Operasi Pasar yang telah berjalan dan akan terus dilanjutkan, GNPIP akan lebih mendorong pengembangan urban farming dan digital farming, antara lain melalui pemberian program bantuan bibit dan gerakan tanam cabai di pekarangan, kelurahan serta bekerja sama dengan pesantren.

Konsistensi upaya mendorong produksi pangan dilanjutkan melalui pemberian bantuan alsintan dan saprodi, termasuk pendampingan, dukungan pembiayaan serta perluasan pemasaran hasil produksi. Selain itu, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) secara berkesinambungan akan terus dijalin, baik secara Business to Business (BtoB) maupun Government to Government (GtoG). Terakhir, upaya diversifikasi produk olahan terus digaungkan melalui pengenalan teknik olah komoditas pangan strategis, khususnya komoditas cabai dan bawang yang tidak tahan lama.

Hari ini, sebagai wujud komitmen pelaksanaan kelima program GNPIP, dilakukan pemberian bantuan bibit kepada tiga Kelompok Tani dan tiga Ketua PKK, bantuan alsintan dan saprodi kepada Gapoktan Rorotan Jaya Jakarta Utara, serta menandatangani kerjasama antara BUMD Pangan DKI Jakarta, PT Food Station, dengan mitra KAD dari Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan, Kabupaten Ngawi Jawa Timur dan Kabupaten Indramayu Jawa Barat dalam hal pengadaan komoditas beras, serta (4) penyediaan showcase UMKM bumbu olahan, talkshow "Sehat Lezat dengan Bumbu Olahan" dan demo memasak menu bumbu olahan kekinian sebagai upaya diversifikasi produk olahan.

Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta Sri Hariyati menyampaikan, GNPIP menjadi langkah konkret TPID DKI Jakarta untuk stabilitas inflasi dimana DKI Jakarta memiliki kontribusi besar terhadap inflasi nasional.

Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry mengapresiasi peluncuran GNPIP sebagai wujud sinergi dan inovasi seluruh lintas sub-sektor dalam menjaga ketahanan pangan DKI Jakarta.

Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi. Ia mengapresiasi upaya strategis TPID DKI Jakarta yang mampu menjaga stabilitas inflasi dan memperkuat nilai tukar petani. Upaya tersebut bukan hanya berdampak pada daya beli masyarakat yang terjaga, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.

Untuk mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan DKI Jakarta, pihaknya mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan dengan urban farming, khususnya komoditas pangan seperti cabai. Kemudian memahami pemanfaatan produk bumbu olahan sebagai sajian yang tetap lezat dan sehat. Ketiga, mendorong penggunaan produk bahan pangan olahan dalam berbagai menu sajian harian. Keempat, berkreasi dalam mendiversifikasi bahan pangan olahan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top