Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

GMF Siapkan Program Penguatan Perusahaan

Foto : Istimewa

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk memetakan fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak pada kinerja Perseroan secara keseluruhan. Langkah itu untuk menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis Perseroan menuju era normal baru.

Direktur Utama GMF, I Wayan Susena menyatakan bahwa penguatan bisnis kargo ini menjadi peluang tersendiri bagi GMF untuk menggarap pasar perawatan pesawat preighter (passenger-freighter). Hal ini dikarenakan industri penerbangan beserta pendukungnya diprediksi baru dapat sepenuhnya pulih mencapai kondisi normal pada 2024.

"Sejak 2020, GMF melakukan konversi tiga pesawat freighter milik Garuda Indonesia Group. GMF juga melakukan inisiatif bisnis lain yang telah maupun akan direalisasikan untuk memastikan kelangsungan usaha Perseroan, seperti diversifikasi bisnis pada segmen usaha yang tidak terlalu terdampak pandemi seperti power services, defence industry, dan business/ private jets," kata Wayan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/7).

Meski demikian, tambahnya, GMF tidak memungkiri bahwa sektor perawatan pesawat komersil masih menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Perseroan. Hal ini tercermin dalam Laporan Keuangan audited tahun buku 2020 dimana GMF berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar MUSD 258,3. Pendapatan tersebut mayoritas dikontribusikan oleh sub-usaha reparasi dan overhaul sebesar MUSD 175,1, kemudian disusul oleh sub-usaha perawatan sebesar MUSD 52,6, dan pendapatan dari sub-usaha operasi lainnya sebesar MUSD 26.

Di samping menggenjot pendapatan usaha, kata Wayan, Perseroan juga melakukan berbagai inisiatif efisiensi untuk menurunkan beban usaha, baik pada aspek beban pegawai, material, subkontrak maupun beban operasional lainnya. Inisiatif efisiensi ini berhasil menekan beban-beban tersebut secara total hingga 25% dari tahun sebelumnya.

"Di tengah tingkat uncertainty dan complexity yang masih cukup tinggi, GMF tengah fokus menjaga arus kas dan likuiditas. Langkah ini diwujudkan melalui pengelolaan piutang dan cash, penundaan belanja modal (CAPEX) pada proyek non-prioritas, efisiensi biaya operasional dan penyesuaian beban usaha, renegosiasi kontrak vendor, serta restrukturisasi hutang dengan kreditur-kreditur atas pinjaman yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang," katanya.

Wayan juga mengatakan GMF juga membuka peluang bagi perusahaan lessor secara langsung maupun operator airlines lewat kerja sama tiga pihak atau tripartite agreement. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan cash in bagi GMF di tengah kondisi operator airlines yang mengalami kondisi pendanaan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top