Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

Gihon Incar Dana Segar IPO Rp260 Miliar

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

Tawarkan Saham - Direktur Utama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Rudolf P. Nainggolan (tengah) berbincang dengan Direktur Monika Ferolina S, dan Felix Ariodamar usai penawaran umum saham perdana di Jakarta, Jumat (2/3). Perusahaan menara telekomunikasi ini menetapkan harga IPO sebesar 1.100-1.300 rupiah per saham. Perusahaan akan meraih dana segar di kisaran 220-260 miliar rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan menara telekomunikasi independen, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas sebanyak 200 juta saham baru ke publik atau setara 33,49 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga IPO ditetapkan sebesar 1.100-1.300 rupiah, dengan begitu Perseroan mengincar dana segar 220-260 miliar rupiah. Direktur Utama Gihon Telekomunikasi, Rudolf P. Nainggolan, mengatakan dana hasil penerbitan IPO sebesar 72 persen akan digunakan untuk membayar utang atau sekitar 150 miliar rupiah.

Lalu, akan digunakan untuk modal kerja sebesar 23 persen. Sisanya, sekitar 3 persen dialokasikan untuk belanja modal. "Dana IPO sebagian besar digunakan untuk melunasi utang kami ke Bank Mandiri," ungkap dia di Jakarta, Jumat (2/3). Adapun, peruntukan modal kerja dan belanja modal terkait dengan pembangunan sites telekomunikasi baru, sehingga memperluas dan menambah portofolio menara telekomunikasi. Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT Indo Premier Sekuritas. Untuk masa penawaran umum (bookbuilding) pada 28 Februari sampai 12 Maret 2018.

Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 April 2018. Sementara itu, Associate Director Indo Premier Sekuritas, Eban S Banowo, menuturkan, harga IPO menggunakan valuasi pada Price Earning Ratio (PER) yang tidak terlalu jauh dengan PER industri. "Saat ini PER industri sekitar 15-20 kali," jelas Eban.

Tambah Menara

Pada tahun ini Perseroan berencana menambah 67 menara dengan nilai investasi yang akan dikucurkan sebesar 67 miliar rupiah. Penambahan menara dilakukan secara organik dan anorganik. Menara baru yang akan dibangun oleh Perseroan mayoritas berada di Sumatera. "Tapi kami juga berminat membangun menara di Kalimantan dan Papua," ucap dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top