Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fenomena Astronomi

Gerhana Matahari Pukau Warga Amerika Selatan

Foto : AFP/MARTIN BERNETTI

Gerhana Matahari l Kegelapan menaungi lokasi sekitar Observatorium La Silla, dekat Kota La Higuera, Coquimbo, Cile, saat terjadi gerhana matahari total pada Selasa (2/7). Selain di Cile, gerhana matahari total ini pun bisa diamati di Argentina.

A   A   A   Pengaturan Font

LA HIGUERA - Fenomena astronomi langka gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Selatan pada Selasa (2/7) telah memukau banyak warga di sebagian besar Cile dan Argentina. Ratusan ribu orang dilaporkan rela berbondong-bondong pergi ke wilayah Coquimbo utara, Cile, yang dekat dengan gurun Atacama, yang telah dipasang beberapa teleskop kuat, karena wilayah ini berada tepat di pusat jalur gerhana.

Kerumunan massa yang amat besar berkumpul di Kota La Higuera, sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, dan berada dekat Observatorium La Silla yang dioperasikan oleh Observatorium Selatan Eropa.

"Aku tidak percaya ada tempat yang paling baik di dunia ini yang bisa melihat gerhana selain di La Silla," kata Betsy Clark, seorang turis asal Australia, yang bersama keluarganya pergi ke dataran tinggi di sekitar observatorium hanya untuk menyaksikan fenomena astronomi yang langka ini.

Pengorbanan Clark tak sia-sia, karena gerhana matahari yang terjadi di La Silla berdurasi terpanjang yaitu selama 2,36 menit. "Ini merupakan pengalaman sekali seumur hidup," komentar turis lokal bernama Rene Serey.

Gerhana matahari terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi, berada dalam garis sejajar, dan bayangan Bulan mengenai permukaan Bumi. Wilayah di sekitar Observatorium La Silla yang amat kering, tak berawan dan rendah polusi cahaya, merupakan lokasi paling ideal bagi para pemburu fenomena alam langka ini.

Keriuhan yang serupa juga terjadi di kota pesisir La Serena di Cile barat, dimana ribuan orang memenuhi pantai, bersorak dan bertepuk tangan, saat Bulan menutupi Matahari sepenuhnya.

Beberapa orang terlihat diam terpaku saat menyaksikan gerhana matahari total ini. "Walau setiap orang tahu apa yang sedang terjadi, namun detik-detik awal kegelapan akibat gerhana akan mengejutkan mereka hingga mulut mereka terkunci," ucap seorang astronom bernama Sonia Duffau.

Gerhana matahari total memang jarang terjadi, tetapi yang lebih jarang terjadi pada Selasa lalu saat peristiwa itu terjadi tepat di atas wilayah Bumi yang merupakan pusat dari pengamatan benda-benda langit.

"Jarang sekali terjadi sebuah gerhana terjadi tepat pada sebuah observatorium. Terakhir kali ini terjadi pada 1991 di Observatorium Mauna Kea, Hawaii," kata Matias Jones, seorang astronom di La Silla.

Situasi di Argentina

Selain di Cile, gerhana matahari ini pun melewati Argentina. Massa yang ingin menyaksikan gerhana matahari total terkonsentrasi di wilayah penghasil anggur Cuyo barat, yang merupakan wilayah terpanjang di negara itu yang dilintasi gerhana.

Gerhana matahari total ini dimulai pada 13.01 di Samudra Pasifik, dan mencapai pantai Cile pada 16.38, sebelum menyeberang ke tenggara Argentina dan berakhir di Atlantik selatan. Gerhana total berikutnya akan terlihat di Cile selatan pada 14 Desember 2020 mendatang. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top