![Gereja Diminta Membentuk Satgas Covid-19](https://koran-jakarta.com/images/article/gereja-diminta-membentuk-satgas-covid-19-211202230823.jpg)
Gereja Diminta Membentuk Satgas Covid-19
![Gereja Diminta Membentuk Satgas Covid-19](https://koran-jakarta.com/images/article/gereja-diminta-membentuk-satgas-covid-19-211202230823.jpg)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal hendaknya dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan, serta lebih menekankan persekutuan di tengah-tengah keluarga. Kemenag menyarankan perayaan Natal dilaksanakan di ruang terbuka.
Apabila dilaksanakan di dalam gereja, diselenggarakan secara hybrid: ada umat di gereja dan di rumah. Jumlah umat yang dapat mengikuti kegiatan ibadah dan perayaan Natal secara tidak melebihi 50 persen dari kapasitas ruangan atau 50 orang.
Di sisi lain, pengurus dan pengelola gereja wajib menyediakan petugas untuk menginformasikan serta mengawasi pelaksanaan prokes. Mereka menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk untuk mengecek suhu umat.
Gereja juga harus menyediakan hand sanitizer dan sarana mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir di pintu masuk (dan keluar gereja), melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala area gereja.
Kemudian Yaqut melanjutkan, gunakan aplikasi PeduliLindungi saat masuk dan keluar gereja. Umat berkategori kuning dan hijau diperkenankan masuk gereja. Pengurus mengatur arus mobilitas umat di pintu masuk dan keluar. Hal ini bertujuan agar memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya